KEBUMEN, semarangnews.id – Sodimun dan Rodinah tak bisa menyembunyikan rasa bahagia setelah rumahnya kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Apalagi Ganjar mengatakan akan membangun rumah mereka yang sudah reyot di sana sini.
“Pak, niki didandosi rumahe nggih, ben sae,” tutur Ganjar saat bertemu Sodimun di rumahnya.
Sodimun dan istrinya, Rodinah merupakan warga Desa Seliling, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Mereka berdua tinggal di sebuah rumah kecil yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu.
Barang perabotan seperti tempat tidur, hingga dapur pun seadanya. Untuk dapur, Rodinah sehari-hari memasak dengan menggunakan tungku. Sementara alas tidurnya, berupa kasur kapuk yang tampak keras.
Ketika ditanya kebutuhan, Rodinah dan Sodimun tak banyak meminta. Justru mereka meminta dibelikan Alquran baru karena miliknya sudah usang. Saat ditawari kasur dan kompor baru, keduanya tampak malu-malu.
Akhirnya Ganjar menitipkan sejumlah uang kepada kepala desa untuk dibelikan kebutuhan keduanya.
“Yawis tak titipke pak lurah ya, kangge tumbas Alquran, sisanya ditumbaske kasur sing mentul-mentul. (Saya titipkan sama pak lurah, biar dibelikan kasur yang empuk). Kompor juga ya,” ujar Ganjar.
Selepas dri rumah Sodimun, Ganjar mengunjungi rumah Sohidin yang mendapat bantuan jambanisasi. Kepada Ganjar, istri Sohidin sempat menangis karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan.
“Suami kerjanya serabutan pak, anak saya lima sudah meninggal tiga. Paling besar sekarang SMP,” ujar Rasilah, isteri Sohidin, dengan tersedu-sedu.
Ganjar lantas menyemangati Rasilah dan Sohidin untuk tetap tabah. Keduanya juga dipesani agar tak lagi buang air besar di sungai. Apalagi, rumahnya telah diberikan jamban baru.
“Ojo BAB sembarangan meneh ya bu, neng jamban saiki ya. Tak tinggali nggo sembako, karo tak tukokke kasur mentul-mentul gelem ya,” ucap Ganjar membuat Rasilah makin tak kuasa menahan harunya.
“Maturnuwun sanget pak Ganjar, tak dongakke sehat. Maturnuwun,” tuturnya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, kunjungan kerjanya ini dalam rangka memastikan program pengentasan kemiskinan ekstrem di Kebumen berjalan. Ganjar menilai, pengentasan kemiskinan dengan top up bantuan tunai selama beberapa bulan kurang efektif.
“Di Jawa Tengah kita tambah dengan pembangunan rumah sehat layak huni dan kita bangun seperti ini,” kata Ganjar.
Spirit gotong royong, kata Ganjar, juga dapat dibangun melalui program yang dilakukan ini. Contohnya pelaksanaan jambanisasi, pemasangan listrik hingga perbaikan rumah juga bisa melibatkan swasta.
“Tambahi jamban, tambahi listrik, baru kita gerakkan seluruh kekuatan ada dari Baznas, yang ini dari CSR, maka kita ciptakan semangat gotong royong,” ujarnya.