BALI, semarangnews.id – Sekelompok ibu-ibu di desa Yeh Pulu Gianyar Bali terlihat asik merajut berbagai bentuk produk kain rajutan, seperti sweater, selimut, topi, sepatu bayi dan boneka.
Dibalik itu semua ada tujuan yang sangat mulia, yakni peran wanita atau ibu untuk menopang kehidupan keluarga utamanya di masa pandemi saat ini.
Ibu Kadek, begitu panggilannya sangat senang, karena dia dan teman-temannya bisa menghasilkan rupiah dari jari terampil mereka.
“Sangat senang, kami bisa dapat penghasilan tambahan, dari kain rajut ini,” begitu kata bu Kadek.
Meski demikian, saat ini produk kain rajut dari ibu Kadek dan teman-teman masih disalurkan sebatas kegiatan kemanusiaan Rotary Club salah satunya Rotary Club Jerman.
Hal tersebut memang tak lepas dari binaan dan pelatihan yang dilakukan Rotary Club of Bali Ubud Sunset, dengan tujuan pemberdayaan perempuan.
Mantan President Rotary Club of Bali Ubud Sunset, Kartika mengatakan, jika di Bali ibu-ibu memiliki tanggung jawab yang sangat besar.
“Ibu-ibu disini tanggung jawabnya besar sekali, mulai dari adat, banjar, komunitas dan terpenting ke keluarga. Untuk itu saya pingin ibu-ibu punya pride di rumahnya untuk menghasilkan uang,” ungkap Kartika.
Kartika menambahkan jika dirinya masih kesulitan untuk memasarkan produk-produk tersebut di wilayah Bali ataupun Indonesia dikarenakan situasi pandemi saat ini.
Namun Kartika tetap optimis jika suatu saat dirinya dan kelompok ibu-ibu binaannya mampu memasarkan produk-produk tersebut ke pasar tanah air hingga mancanegara.
Sementara itu di momen yang sama, Rotaty District Governor 3420 Cindy Bachtiar yang didampingi sejumlah district officer, turut meninjau tempat pembuatan kain rajut bu Kadek tersebut.
Tentu saja tak ketinggalan mereka asik memilih dan berbelanja beberapa produk kain rajut yang unik dan menarik.