BANYUWANGI, semarangnews.id – Meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa, merupakan salah satu area fokus kerja dari Rotary Club organisasi kemanusiaan dunia. Untuk itu pada sejumlah Rotarian dari District 3420 mengunjungi Rumah Literasi Indonesia di desa Ketapang, Kalipuro, kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Jumat (25/3/2022). Kunjungan tersebut diikuti oleh sejumlah member Rotary Club dari Surabaya, Bali, dan Semarang.
Rumah Literasi Indonesia merupakan organisasi non profit yang telah banyak melakukan upaya meningkatkan kualitas pendidikan pada anak-anak di sejumlah wilayah di Banyuwangi, salah satunya dengan menanamkan budaya membaca sejak dini.
Adalah Tunggul Harwanto bersama sang istri, Hikmah, yang menginisiasi terbentuknya Rumah Literasi Indonesia sejak 2014 silam dan bukan hal mudah untuk mewujudkannya.
“Dulu berangkatnya dari komunitas relawan rumah baca dan inisiatornya istri saya. Saat itu dia berpikir bahwa pengembangan literasi itu tantangannya banyak dan gak bisa dikerjakan sendiri maka dibentuklah komunitas,” ujar Tunggul.
Ternyata yang dilakukan Tunggul dan istri mendapat respon positif dari lingkungan sekitar. Bahkan dukungan untuk mereka datang dari berbagai pihak mulai pemerintah setempat hingga dunia, tak terkecuali Rotary Club 3420.
“Tiga tahun kami bergerak sampai 2017 secara sporadis terbentuk sekitar 50 taman baca dan menjadi anggota jejaring kita. Karena ada berbagai daerah juga ingin bergabung maka di 2018 kita bentuk Yayasan Rumah Literasi Indonesia,” jelas Tunggul.
Tunggul juga mengungkapkan apa yang dilakukan Rumah Literasi Indonesia mampu memberikan kegiatan positif dari pemuda sekitar yang sebelumnya terjebak dalam pergaulan bebas dan narkoba, sehingga menimbulkan beragam permasalahan sosial mulai dari kekerasan rumah tangga karena pernikahan dini hingga perceraian yang kasusnya cukup memprihatinkan.
Terkait dukungan dari Rotary Club 3420, Tunggul mengatakan dirinya bersyukur dapat bermitra dengan Rotary.
“Harapannya kita dapat kerjasama soal pengembangan literasi yang menjadi pondasi utama, yang kedua membangkitkan UMKM yang akan membantu pendanaan dari kegiatan komunitas atau organisasi melalui kewirausahaan sosial dan yang terakhir soal parenting diantaranya mengajak ibu ibu untuk terlibat dalam pengasuhan di keluarga yang lebih baik,” pungkas Tunggul.
Sementara itu Rotary District Governor 3420 Cindy Bachtiar yang hadir dalam kunjungan tersebut mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan kondisi pernikahan dini dan kasus perceraian tinggi. Menurutnya kondisi tersebut muncul karena minimnya akses pendidikan yang diperoleh anak.
“Saya pikir tingginya angka perceraian, pernikahan dini, bahkan kekerasan rumah tangga salah satunya diakibatkan minimnya pendidikan yang mereka dapatkan sehingga mempengaruhi pola pikir pasangan,” ungkap Cindy.
Makanya, lanjut Cindy, yang dilakukan Rumah Literasi Indonesia sangat luar biasa, menerapkan budaya baca dan memberikan edukasi sejak usia anak-anak, sehingga nantinya mereka akan memiliki bekal pengetahuan untuk bisa menjalani kehidupan sosial dan rumah tangga yang layak.
Hal serupa juga diungkapkan Dwi Santi, President dari Rotary Club Of Surabaya Kaliasin yang selama ini berperan mempertemukan Rumah Literasi Indonesia dengan Rotary District 3420.
“Jadi ini kunjungan kami untuk melihat langsung kegiatan Rumah Literasi Indonesia. Dan nantinya teman-teman dari Rumah Literasi ini akan jadi penggerak untuk project-project kami di Banyuwangi terkait literasi,” ungkap Santi.
Santi menambahkan pada kunjungan tersebut dirinya berkesempatan melihat langsung unit usaha pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan Rumah Literasi Indonesia mulai dari budidaya lobster, sayur hidroponik, minuman herbal, dan makanan kemasan.