SEMARANG, semarangnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pertamina menyiapkan skema pemenuhan pasokan bahan bakar minyak, untuk menghadapi arus mudik. Terlebih, konsumsi BBM pada masa itu diperkirakan mengalami peningkatan.
“Tadi kita bicara dengan Pertamina agar menyiapkan suplai BBM termasuk di area yang nanti akan padat dan area yang nanti menjadi jalur alternatif. Modularnya sekarang disiapkan agar dalam kondisi darurat betul-betul siap,” kata Ganjar, Selasa (12/4/2022).
Ganjar menjelaskan hal itu selaras dengan kebijakan atau aturan-aturan yang harus dilaksanakan di lapangan saat ini. Seperti kenaikan harga Pertamax yang berdampak adanya migrasi konsumen ke Pertalite yang harganya tetap. Migrasi itu berdasarkan laporan Pertamina sudah ada sekitar lima persen.
“Pertalite menjadi idola bahan bakar. Harga Pertamax naik sedangkan Pertalite tetap, maka banyak yang migrasi ke sini (Pertalite). Jadi kita minta tadi dilakukan sosialisasi ke masyarakat bahwa ketersediaan ada, diamankan, dan sebagainya. Termasuk solar untuk angkutan umum, kami minta mereka menjaga, dan tadi laporannya kepada kami insyaallah sudah siap,” katanya.
Mudik lebaran tahun ini memang menjadi perhatian khusus dari Ganjar Pranowo. Sebab animo masyarakat terus meningkat berdasarkan tiga survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan sejak pertengahan Februari sampai akhir Maret 2022.
Survei pertama pada 14-28 Februari, potensi pergerakan mudik secara nasional sebanyak 20,3 persen atau sekitar 55 juta jiwa. Jumlah itu meningkat pada survei kedua, 9-21 Maret, atau setelah ada penghapusan syarat tes antigen bagi pelaku perjalanan menjadi 29,4 persen atau 79,4 juta jiwa. Survei berikutnya, 22-31 Maret kemarin, dan setelah didorong pengumuman vaksin sebagai syarat perjalanan, potensi pergerakan mudik naik menjadi 31 persen atau 85,5 Juta orang.
Menanggapi hal itu, PT Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan BBM dan LPG di Jawa Tengah selama ramadan dan lebaran 2022.
Area Manager Communications Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan dan mengoptimalkan ketersediaan bahan bakar minyak tersebut. Ia menyebut, ada tren kenaikan konsumsi BBM baik jenis Gasoline (Pertalite dan PertamaxSeries) di prediksi naik 16% dari rata-rata harian normal yaitu dari 11.337 KiloLiter menjadi 13.153 KL.
Sedangkan, BBM jenis Gasoil (Biosolar dan Dex series) akan mengalami kenaikan 2% dari normalnya 6.556 KL menjadi 6.686 KL. Ia menyebut, untuk konsumsi Gasoil mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, karena meningkatnya jumlah pengiriman dan armada barang dibanding 2021.
Ia menyebut, untuk penyaluran BBM jenis pertalite akan menyesuaikan dengan permintaan. Oleh karena itu pihaknya bekerjasama dengan kepolisian guna kelancaran pasokan.
“Yang jelas kita mengacu pada kebutuhan di SPBU, ketika dia order maka akan ditambah lagi. Untuk penyalurannya kita atur mobil tanki, kemarin kita juga sudah berkoordinasi dengan Polda terkait rencana pengaturan arus lebaran 2022,” sebutnya Selasa (12/4/2022).
Sementara itu, untuk jenis solar akan disalurkan sesuai permintaan. Menurut Brasto, pembelian solar mengacu ketentuan BPH Migas, yang mengatur jumlah konsumsi mobil pribadi maksimal 60 liter per hari, truk roda empat maksimal 80 liter dan truk roda enam maksimal 200 liter per hari.
Disamping memastikan kesediaan suplai BBM, Pertamina juga menjamin ketersediaan LPG di wilayah Jawa Tengah dengan menambah armada skid tank, menyiapkan 664 Agen Siaga & 5.157 Pangkalan Siaga PSO dan 942 Outlet NPSO yang beroperasi saat masa libur lebaran. Bahkan khusus wilayah dengan demand tinggi beberapa Agen LPG disiagakan 24 jam.
“Untuk LPG (PSO & Non-PSO) pertamina menyiagakan penambahan stock hingga 4% dibandingkan rata-rata konsumsi harian 2022 atau setara dengan 4.060 Metric Ton (MT) dari rata-rata normalnya 3.892 MT,” urainya.
Selain penyediaan stok, Pertamina juga telah membentuk satgas yang bertugas memantau ketersediaan stok bahan bakar. Tim yang dibentuk itu, akan bertugas hingga medio bulan Mei.