SEMARANG, semarangnews.id – Laboratorium Klinik Cito terus berinovasi memberikan pelayanan terbaiknya di bidang kesehatan. Kali ini, laboratorium yang berdiri sejak 10 April 1967 dan telah memiliki 21 cabang di Indonesia tersebut meluncurkan layanan terbarunya untuk pemeriksaan Farmakogenomik.
Ditemui saat acara Grand Launching layanan Pharmacogenomics, Sabtu 16 Juli 2022, Dirut Laboratorium Klinik CITO, dr. Haryadi Ibnu Junaedi, Sp.B. mengatakan, Farmakogenomik adalah
contoh penting dalam bidang precision medicine, yakni bentuk pengobatan menggunakan informasi Gen atau protein, untuk mencegah, mendiagnosis atau mengobati penyakit.
Farmakogenomik itu sendiri bertujuan untuk menyesuaikan tata laksana medis untuk setiap orang atau sekelompok orang, dan melihat bagaimana DNA mempengaruhi cara merespons obat.
“Dalam beberapa kasus, DNA dapat mempengaruhi apakah memiliki reaksi buruk terhadap obat atau apakah obat itu membantu atau tidak,” ujarnya.
Dr. Haryadi menambahkan, jika pemeriksaan Farmakogenomik bermanfaat untuk mengetahui obat yang
tepat dan aman untuk dikonsumsi.
Selain itu pemeriksaan ini juga membantu dokter dalam menemukan obat yang paling cocok untuk anda.
“Berdasarkan sifat fisiknya, secara antropologis, manusia digolongkan dalam berbagai suku dan ras.
Penggolongan ini didasarkan atas perbedaan parameter morfologis yang antara lain terdiri dari warna
kulit, warna dan tekstur rambut, tinggi badan, dan sebagainya. Secara genomik, perbedaan – perbedaan morfologis tersebut disebabkan oleh adanya beberapa gen yang bertanggung jawab terhadap perbedaan fenotipe dari masing – masing etnik tersebut,” imbuhnya.
Dijelaskan, varian DNA baru yang saat ini lebih banyak dipakai sebagai penanda (marker) adalah apa yang
disebut sebagai single nucleotide polymorphisms (SNPs). SNP terjadi bila satu jenis nukleotida dalam
posisi tertentu tersubstitusi dengan jenis nukleotida lainnya pada individu lain.
“Sebagian besar perbedaan manusia dipengaruhi oleh adanya perbedaan
SNPs yang terjadi pada genomnya, dan berhubungan dengan jenis penyakit tertentu ataupun respon tubuhnya terhadap penggunaan obat,” jelasnya.
Beberapa SNPs yang berada pada lokasi non-coding regions, lanjutnya, ternyata juga dapat mempengaruhi stabilitas mRNA dan kecepatan transkripsinya. Perbedaan sekecil apapun dapat
mempengaruhi fungsinya.
“Oleh sebab itu dapat diduga bahwa perubahan dalam struktur dan fungsi protein yang menjadi target
kerja obat akan mempengaruhi respon obat dalam tubuh,” ujarnya.
Sementara itu, CEO Laboratorium Klinik Cito dr. Dyah Anggraeni Sp.PK menambahkan jika layanan pemeriksaan Farmakogenomik ini bermanfaat seumur hidup bagi pasien atau orang telah melakukan pemeriksaan.
“Ini berlaku sekali untuk seumur hidup, karena dari lahir hingga meninggal genetik manusia itu bersifat fix tidak ada perubahan. Sehingga ketika sudah diperiksa dan hasilnya sudah diterima, maka itu dapat digunakan seumur hidup oleh dokter jika sewaktu-waktu orang tersebut membutuhkan asupan obat karena suatu penyakit,” ujar dr. Dyah.
Dan kami lanjutnya, dari Lab Cito memberikan layanan lifetime konsultasi bagi klien yang mengambil layanan Farmakogenomik di Cito.
Terkait tarif layanan pemeriksaan Farmakogrnomik ini, dr. Dyah menjelaskan dengan harga yang cukup terjangkau pasien atau klien sudah dapat mendapatkan pemeriksaan lengkap dengan database 160 lebih jenis obat-obatan.
Untuk informasi lebih lanjut terkait layanan Farmakogenomik ini, anda bisa mengunjungi website Laboratorium Klinik Cito.
https://labcito.co.id/