SEMARANG, semarangnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar istighosah dan doa bersama di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis (20/10/2022) malam. Kegiatan ini dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT agar dikuatkan batin dalam menghadapi situasi yang tidak gampang.
Kegiatan diawali dengan Salat Isya berjamaah. Tak hanya santri, ulama dan para kiai, doa bersama juga diikuti SAR, BPBD, PMI hingga relawan kebencanaan lainnya. Ganjar mengatakan, sehebat-hebatnya manusia merencanakan masih tetap ada batasnya.
“Hari ini dengan para ulama kita berdoa istighozah sambil doa bersama memohon kehadiran Allah swt agar kita diberikan kekuatan menghadapi situasi yang tidak gampang,” kata Ganjar usai acara.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, situasi tidak gampang yang saat ini dihadapi tak hanya persoalan cuaca dan kebencanaan tetapi juga ancaman di sektor ekonomi.
“Mudah-mudahan lahirnya kita apel siaga, menyebarkan informasi, menyiapkan dukungan agar masyarakat bisa tertolong dengan cepat, sebagai langkah-langkah antisipatif,” ujarnya.
Segala persiapan dan upaya dilakukan, kata Ganjar, juga perlu dibarengi dengan kesiapan serta kekuatan batin.
“Secara batin kita juga memohon kepada Allah agar kita diberikan kekuatan dalam menghadapi segala cobaan ini,” katanya.
Di sisi lain, acara ini juga sekaligus forum sosialisasi kepada seluruh komponen masyarakat. Sehingga mereka lebih waspada dan siaga menghadapi situasi bencana ini.
“Semuanya kita undang agar mereka semua nanti bisa terlibat. Para romo kiai ini juga digugu ditiru sehingga kalau beliau menyampaikan pesan kepada santrinya masyarakat lingkungannya insyaallah ini bisa membantu,” tegasnya.
Ketua MUI Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji mengatakan, dengan digelarnya istighosah dan doa bersama ini harapannya masyarakat Jateng kuat menghadapi segala bentuk cobaan dan senantiasa berserah diri kepada Allah SWT.
“Agar kita ini kalau diparingi ujian itu bukan musibah tapi jadi rohmah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan-bantuan dari Baznas Jateng antara lain satu unit sumur bor senilai Rp 150 juta dan paket sembako untuk 100 warga penerima manfaat Desa Juwana.