SURAKARTA, semarangnews.id – Dua UMKM binaan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan Pemkot Solo ini berhasil naik kelas dan mengekspor produknya ke Paris, Prancis. Ekspor dilepas langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Solo Techno Park, Rabu (9/11/2022).
Di momen itu, Ganjar sempat mewawancari si pemilik UMKM. Yakni Ninik Sastrorejo dan Anggia. Saat itu, mereka juga menerima bantuan dari Bank Jateng. Untuk Ninik, bantuannya berupa lima buah tenda.
“Sampean produke opo? (Anda produknya UMKM-nya apa?) Terus tenda itu buat apa?,” tanya Ganjar pada Ninik.
“Buat jualan pak, jadi seperti dari pasar ke pasar gitu. Kalau produknya kain pantai,” kata Ninik.
Saat ditanya soal omzet, Ninik mengaku tak bisa menyebut angka pasti. Sebab selama ini penjualan ekspornya berdasarkan pesanan yang masuk karena dibuat manual atau handmade. Saat ini dia melayani pesanan tiga kontainer dalam setahun.
Ninik mengatakan, kegiatan ekspor ini menjadi tantangan baginya. Sebab sebagai pelaku usaha kecil, Ninik masih menghadapi berbagai kendala. Mulai kurangnya SDM hingga perizinan.
“Wes nek urusan perizinan ben tak bantu, pokoke dodolan wae (Urusan perizinan biar saya bantu, pokoknya jualan saja),” tegas Ganjar.
Pelaku UMKM lainnya yakni Anggia, juga mendapat bantuan dari Bank Jateng. Berupa kredit milenial senilai Rp 10juta. Kepada Ganjar, Anggia senang karena kredit ini menawarkan suku bunga yang rendah dan cashback.
“Bisa dijangkau sama saya, bunganya murah dan ada cashback. Bunganya cuma 7 persen dan insyaallah mau dibayar setahun, kalau itu bisa, nanti dapat cashback lima persen pak,” ujar Anggia dan mendapat acungan jempol dari Ganjar.
Anggia sendiri pelaku UMKM yang dibina UNS sejak masih berstatus mahasiswa. Produknya adalah fashion jumputan seperti Syal, Dompet hingga Outer. Kreditnya itu, kata Anggia, akan dipakai sebagai modal ikut serta dalam event pameran jelang Nataru dan produksi.
Ganjar mengatakan permodalan hingga perizinan masih menjadi momok bagi pelaku UMKM. Mantan anggota DPR RI itu meminta agar pemerintah tidak mempersulit. Sementara soal permodalan, Jawa Tengah punya banyak skema kredit yang bisa dimanfaatkan lewat Bank Jateng.
“Makanya kenapa kita bikin kredit Mitra Jateng 25, Kredit Milenial, itu sebenarnya kita pakai untuk menyikapi situasi seperti ini dan ini bagian dari cara kita menggerakkan UKM yang ada di Jawa Tengah yang musti naik kelas dan mereka bisa ekspor,” tegasnya.