
SEMARANG, semarangnews.id – Hentakan musik dance K-Pop sontak meriahkan suasana Trans Studio Mini Banyumanik kota Semarang, Minggu sore, (27/11/2022).
Sekumpulan remaja dengan kostum bak artis K-Pop kenamaan siap unjuk kebolehan membawakan cover dance K-Pop di hadapan pengunjung dan para penggemarnya.
Tak berapa lama, pembawa acara yang juga bergaya artis K-Pop masuk ke arena dance dan menyapa puluhan remaja tersebut.
“Sore apa kabar semuanya? Sudah siap semua ya. Sebelum acara ini dimulai, aku mau menyapa dulu nih, mana penggemarnya Black Pink ? Itzy mana Itzy ?,” ujar sang host.
Spontan saja riuh teriakan histeria muncul dari beberapa penggemar fanatik K-Pop tersebut.
Selepas menyapa para peserta barulah satu persatu grup K-Pop dance cover yang terdiri dari remaja putri ini unjuk kebolehan satu persatu.
Sebut saja grup Victorieux yang satu ini. Dengan beranggotakan lima remaja putri, mereka begitu enerjik melakukan gerakan dance yang tergolong rumit dari grup K-Pop Itzy berjudul Loco.
Keisha salah seorang personil menyebut kesulitannya adalah menyeragamkan kekuatan dan kemampuan dari tiap-tiap personil grup.
“Kesulitannya itu gimana caranya menyamakan power dari kita-kita saat perform,” ungkapnya.

Menghafal gerakan sesering mungkin juga jadi salah satu cara buat Keisha dan grupnya untuk menyelesaikan keseluruhan gerakan dance cover yang dilakukannya.
“Kita kan latihan sebulan bisa 3 sampai 4 kali, ya biar hafal gitu gerakannnya, jadi harus sering-sering latihan,” ungkapnya.
Remaja putri yang baru duduk di sekolah menengah pertama ini juga mengungkapkan jika hampir setahun grup ini terbentuk dengan berbagai prestasi yang telah diperoleh.
“Di Semarang sendiri kita udah sering ikut kompetisi dan banyak menang juga sih,” ujarnya.
Dan ternyata grup ini pun sangat mengidolakan Itzy karena dinilai memiliki gerakan-gerakan yang kompak cukup rapi.
Sementara itu Jayadi atau yang akrab disapa Jay, panitia dari acara ini menyampaikan jika event tersebut merupakan agenda rutin dari sanggar Zaluna yang telah eksis di kota Semarang selama dua tahun belakangan.
“Sore ini kita bikin K-Pop public, jadi temen-temen yang ikut di sanggar perform di tempat umum atau public kaya gini,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai instruktur dance K-Pop di sanggar Zaluna tersebut.

Jay menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri dari para siswanya ketika tampil di depan umum atau ketika ikut berkompetisi.
“Kita biasanya ada banyak jadwal lomba juga kan. Jadi ini cara kita untuk persiapan menuju lomba,” jelasnya.
Lebih lanjut Jay mengungkapkan untuk ajang kompetisi cover dance K-Pop sendiri biasanya dilakukan antar sanggar di tiap-tiap kota.
“Biasanya kalau lomba itu antar sanggar atau grup kaya di Semarang, Solo, Yogya,” ujarnya.
Sore itu sebanyak 9 grup dance K-Pop atau sekitar 40 remaja putri yang berusia belasan tahun ikut memeriahkan kegiatan yang cukup menarik ini.

Yeni orang tua salah seorang peserta mengaku, mendukung anaknya mengikuti kegiatan tersebut karena dinilai cukup positif dalam melatih fisik serta rasa percaya diri.
“Itu anakku mas namanya Audi. Dia baru pemula sih tapi aku seneng karena ini kan butuh fisik yang prima jadi dari sekarang dia sudah terlatih. Terus biar dia lebih pede juga gitu mas,” ujar Yeni.
Dari kegiatan ini diharapkan muncul grup dance K-Pop Indonesia berprestasi yang mampu berkompetisi di tingkat nasional maupun dunia.