Site icon semarangnews.id

Barantan Pastikan Bonsai Tujuan Belanda Ini, Penuhi Sistem In Line Inspection

SEMARANG, semarangnews.id – Memastikan komoditas ekspor berupa bonsai bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), karantina Pertanian Semarang telah menerapkan sistem in line inspection yakni pemeriksaan di tempat lain atau gudang pemilik sejak komoditas awal diproduksi atau proses produksi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Karantina Pertanian Semarang, Turhadi Nurrahman, pada saat terjun langsung ke lapangan mengawasi penetapan SOP in line inspection .

“Penerbitan Phytosanitary Certificate akan menjadi jaminan tanaman bonsai tropis sehat tersebut tembus memenuhi persyaratan masuk ke negara Belanda,”ujar Turhadi

Turhadi kembali menjelaskan In line inspection ini bertujuan untuk memecahkan hambatan permasalahan SPS atau Sanitary Phyosanitary sehingga dapat menekan tingkat ketidaksesuaian di negara tujuan.

“Melalui metode ini, karantina pertanian memberikan pendampingan selama proses produksi sehingga sesuai dengan apa yang dipersyaratkan oleh Negara tujuan,”jelas Turhadi

Pemilik barang, Edo de Groot selaku direktur EBI mengatakan bahwa peluang ekspor bonsai Indonedia semakin terbuka dan kian menjanjikan di Eropa karena bonsai tropis asal Indonesia unik dan beragam jenisnya.

“Kami merawat tanaman bonsai dengan cermat dan keunikan versi mini tanaman hias ini menjadi daya tarik pasar Belanda,”ujar Edo.

Berdasarkan data Iqfast diketahui bahwa ekspor tanaman bonsai tahun 2021 sebanyak 4.603 pohon dengan nilai barang mencapai 1,5 milyar rupiah. Pada tahun 2022 mengalami peningkatan ekspor tanaman bonsai sebanyak 4.825 pohon dengan nilai barang mencapai 1,93 milyar rupiah. Negara tujuan ekspor yaitu Belanda, Polandia, Spanyol dan Republik Ceko.

Turhadi menegaskan bahwa phytosanitary certificate untuk komoditas bonsai sebanayk 1.104 tanaman dapat diterbitkan setelah petugas karantina pertanian melakukan pemeriksaan dengan seksama dan dapat kirim ke Belanda.

Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui tanaman bonsai tersebut bebas dari serangga Bemisia argentifolii dan Chaetanophothrips orchidii dan siap terbang ke negeri kincir angin.

“Diharapkan ekspor awal tahun ini menjadi momentum penting mendobrak peningkatan ekspor tanaman bonsai dan bisa merambah ke berbagai negara di belahan dunia,”tutup Turhadi.

Exit mobile version