SEMARANG, semarangnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng perusahaan swasta untuk merevitalisasi SMK di wilayahnya. Hal itu merupakan langkah Ganjar untuk mengefisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Perusahaan swasta yang sudah digandeng antara lain Bakti Barito, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indofood, PT Sinarmas, PT Agung Sedayu Group, Wings, Garuda Food, Triputra Group, hingga First Resources. Mereka tergabung dalam Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI.
Kerja sama tersebut sudah terlaksana sejak 2021-2022. Ganjar mengatakan para pengusaha itu punya visi yang sama dengannya yakni memajukan sekolah vokasi di Indonesia.
“Dari beberapa pengusaha peduli ini, dan sama ternyata pikiran kita adalah bagaimana mengembangkan sekolah vokasi. Lalu saya tawarkan ‘mau tidak ke Jawa Tengah?’,” kata Ganjar seusai audiensi di rumah dinas Puri Gedeh, Senin (20/2/2023).
Ganjar menjelaskan, total sepuluh SMK di Jateng yang telah merasakan hasil kerja sama selama periode 2021-2022. Di antaranya SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 6 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMK N 3 Semarang, SMK N 2 Kendal, dan SMK Tunas Harapan Pati.
Program revitalisasi diberikan dalam dua bentuk, yakni soft dan hard program. Untuk hard program, konsorsium tersebut membantu perbaikan dan penambahan fasilitas sekolah.
Sedangkan soft program, kerja sama dilakukan dalam bentuk pengembangan guru-murid dengan kurikulum industri. Ganjar pun mengapresiasi Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI yang telah melakukan ‘link and match’ industri.
“Bagus tidak hanya membangun sarana prasarana tapi juga melatih guru, sampai puncaknya teaching industry dan ini sudah seperti yang saya bayangkan,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, kerja sama ini adalah langkah konkret untuk mengatasi kemiskinan di Jateng dengan cara meningkatkan kualitas SDM. Angka kemiskinan Jateng sendiri mengalami penurunan sebesar 0,27 persen pada September 2022 dibanding September 2021.
“Beberapa yang sudah dibikin menurut saya bagus, jadi saya sampaikan bahwa kami lagi berusaha mengentaskan kemiskinan dengan mendorong anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk sekolah di vokasi,” katanya.
Perwakilan Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI, Agustina Tutik mengatakan, kerja sama akan dilanjutkan di tahun 2023. Rencana awal, ada enam sekolah yang akan direvitalisasi.
Sebagai informasi, Ganjar juga telah membangun SMKN Jateng gratis untuk siswa dari keluarga kurang mampu sebagai upaya mengentaskan kemiskinan. Program yang pertama kali dijalankan sejak 2014 ini terdiri dari tiga sekolah berkonsep full boarding, yakni SMKN Jateng Semarang, SMKN Jateng Pati, dan SMKN Jateng Purbalingga.
Ada juga 15 SMk Jateng semi boarding tersebar di beberapa kabupaten/ kota. Di antaranya SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Jepon (Blora), SMKN 1 Wirosari (Grobogan), SMKN 1 Kedawung (Sragen), SMKN 2 Wonogiri, SMK N 1 Tulung (Klaten), dan SMKN 1 Purworejo.
Kemudian SMKN 1 Alian (Kebumen), SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan (Banjarnegara), SMKN 1 Kalibagor (Banyumas), SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Tonjong (Brebes), dan SMKN 1 Randudongkal (Pemalang).