Menteri Pertahanan dan calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra sulung Presiden Indonesia Joko Widodo dan Walikota Surakarta, melambaikan tangan setelah mendaftarkan diri untuk pemilihan presiden tahun depan, di kantor pusat KPU di Jakarta, Indonesia, 25 Oktober 2023. REUTERS/Willy Kurniawan/File Foto Memperoleh Hak Lisensi
JAKARTA, 13 November (Reuters), semarangnews.id – Calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, pada hari Senin (13/11/2023) mengkritik Uni Eropa atas larangan impor minyak sawit dan mengatakan bahwa orang-orang Eropa pada masa kolonial juga bersalah atas deforestasi.
Uni Eropa pada bulan April mengesahkan undang-undang yang akan melarang impor komoditas yang terkait dengan perusakan hutan, termasuk minyak sawit dimana Indonesia merupakan produsen terbesar di dunia.
Prabowo, yang memimpin jajak pendapat menjelang pemilihan presiden bulan Februari mendatang, mengatakan Indonesia menjaga hubungan “baik” dengan Eropa “walaupun terkadang kita memiliki masalah dengan Uni Eropa”.
“Kami membuka pasar kami untuk Anda,” katanya, mengutip kendaraan Mercedes Benz dan Volkswagen sebagai contohnya. “Tetapi Anda tidak mengizinkan kami menjual minyak sawit, dan sekarang kami menghadapi masalah dalam mencoba menjual kopi, teh, kakao,” katanya dalam forum yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Jakarta.
Uni Eropa mengatakan melalui email bahwa mereka tidak dapat mengomentari pernyataan kandidat politik Indonesia.
“Peraturan ini berlaku untuk semua orang, di dalam dan di luar Eropa. Peraturan ini berlaku untuk komoditas, bukan negara, dan tidak bersifat menghukum atau proteksionis, namun menciptakan persaingan yang setara,” katanya, seraya menambahkan bahwa peraturan ini melibatkan mitra “sehingga kita dapat melanjutkan perdagangan, namun tanpa penggundulan hutan.”
Hingga pelarangan ini, UE merupakan pembeli minyak sawit Indonesia terbesar ketiga.
Produksi minyak sawit sering disalahkan oleh para pemerhati lingkungan sebagai penyebab deforestasi, namun Prabowo mengatakan bahwa pada masa pemerintahan kolonial, orang-orang Eropa memaksa orang Indonesia untuk menanam teh, kopi, karet, dan coklat dan “Anda telah menghancurkan hutan kami sebelumnya.”
Indonesia adalah negara jajahan Belanda ketika masih dikenal sebagai Hindia Belanda dan merupakan sumber kekayaan penting berkat perdagangan rempah-rempah.
Jika dia memenangkan kursi kepresidenan, Prabowo mengatakan: “Saya tidak ingin proteksionisme, saya ingin kesetaraan.”
Indonesia adalah produsen utama kopi, coklat, karet dan produk kayu dan sekitar 6 miliar euro ($6,41 miliar) ekspor tahunannya akan terkena dampak undang-undang deforestasi UE, kata kepala menteri perekonomiannya.
UE, Indonesia, dan negara tetangga Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia, telah membentuk satuan tugas untuk membahas undang-undang tersebut.
($1 = 0,9360 euro)
Laporan Stanley Widianto; Disunting oleh Susan Fenton