SEMARANG, semarangnews.id – Ayah memiliki peran sangat penting dalam membentuk keluarga qur’ani. Utamanya dalam mengatur dan mengendalikan, agar keluarganya menjadi keluarga yang diridhoi oleh Allah SWT.
Al-Qur’an surat Atthur ayat 21 Allah berfirman bahwa orang-orang yang beriman dan keturunannya ikut beriman, maka keturunannya akan disusulkan derajat orang tuanya di sisi Allah SWT.
Hal tersebut disampaikan oleh Iskandar Dzulkarnain yang menjadi narasumber dalam acara talkshow parenting yang diselenggarakan dalam rangka Milad ke-16 Yayasan Mutiara Hati Semarang, dengan tema ‘Keluarga Penuh Cinta untuk Generasi Qur’an’ pada Sabtu, (16/12/2023) di Gedung PD IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Jawa Tengah.
Sebagai pimpinan Ma’had Aly Ibnu Abbas Klaten, Iskandar menyampaikan bahwa ada 9 langkah untuk membentuk karakter qur’ani kepada anak.
Pertama, ayah berperan dalam menumbuhkan akidah yang benar, tauhid yang lurus. Sebagaimana kisah Lukman yang diabadikan dalam Al-Qur’an sehingga sampai kepada kita.
Kedua, memberikan nasihat lembut dari hati ke hati. Dengan memilih bahasa yang bagus. Sebagaimana nasihat Lukman kepada anaknya dengan menggunakan kalimat ya bunayya (Wahai Anakku), “ ujarnya.
Lebih lanjut, Iskandar menyampaikan yang ketiga adalah membiasakan anaknya taat melaksanakan ibadah wajib tanpa ada paksaan, namun penuh dengan kecintaan.
Keempat, ayah harus menjadi Qudwah atau idola bagi anaknya sendiri.
“Kenapa sekarang banyak fenomena anak-anak mencari panutan di luar. Karena tidak ada yang menjadi panutan dari sosok ayahnya,” jelasnya.
Kelima, menumbuhkan kecerdasan dan kemauan untuk kerja keras. Maksud dari kecerdasan atau kepintaran disini adalah bukan pintar sendiri, namun kepintaran tersebut menjadikannya bermanfaat bagi umat.
Keenam, membentuk akhlak dan adab.
Ketujuh, menanamkan sifat kejujuran kepada anaknya. Jangan sampai anak berbohong kepada ayahnya.
Kedelapan, menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kesembilan, menumbuhkan kecintaan anak pada Al-Qur’an. Menghafalkan Al-Qur’an bukan karena terpaksa, namun karena cinta. Bukan hanya hafalan atau bacaannya, namun juga memahami isinya. Sehingga akan membentuk karakter baik pada anak.
“Sebab tujuan utama Al-Qur’an ialah menjadi jalan yang lurus di hati orang-orang yang beriman,” ujar Iskandar di depan sekitar 600 peserta talkshow dari wali murid PAUD, SD, SMP, ustadz ustadzah, serta tamu undangan.
Di akhir sesi Iskandar menambahkan ketika orang tuanya meninggalkan adab dan ketakwaan pada anaknya, maka Allah akan menjaga mereka karena kesholehan orang tuanya.
“Percuma meninggalkan banyak harta, tapi tidak meninggalkan adab dan ketakwaannya kepada Allah SWT,” tegasnya.
Penulis: Laily Nur Zakiya (SMP Islam Terpadu Mutiara Hati Semarang)