SEMARANG, semarangnews.id – Ada yang istimewa dari pedagang hewan kurban yang satu ini. Dialah Riyanto, pedagang sapi kurban yang tujuh hari jelang Idul Adha telah berhasil menjual 100 ekor sapi dari 115 stok di kandang miliknya, di Sendang Mulyo, Meteseh kota Semarang.
Meski masih dengan cara tradisional, sapi-sapi rawatan pria yang akrab disapa Yanto ini, banyak diminati warga kota Semarang dan sekitarnya.
“Ini saya kekurangan stok yang harga 22 jutaan ke bawah mba. Soale sekarang banyak yang cari harga di atas 22 sampai 30 jutaan karena lebih besar sapinya,” ujar Yanto, Senin sore (10/6/2024).
Yanto mengaku saat ini dirinya kebanjiran pesanan dari sejumlah yayasan Masjid maupun lembaga lainnya.
“Kalau sekarang ini kebanyakan yang beli dari yayasan, atau kantoran. Terus mereka modele patungan kurban sapi,” ungkapnya.
Meski Idul Adha masih 7 hari lagi, namun menurut Yanto, penjualannya mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
“Alhamdullilah tahun ini penjualan luwih apik mba ketimbang tahun lalu,” ungkapnya.
Untuk memastikan sapi-sapi miliknya dalam kondisi sehat, Yanto rutin melakukan perawatan dan memanggil dokter hewan jika sapi-sapinya mengalami gejala penyakit.
“Ya saya rutin cek mba, vaksin juga, kalo ada yang agak kurang sehat langsung saya panggil dokter hewan,” jelasnya.
Soal menambah bobot sapi, Yanto mengaku memberikan makanan berupa rumput, konsentrat, dengan tambahan ampas tahu dan singkong yang diramu sedemikian rupa.
Sementara itu disaat bersamaan, Andika warga Tlogosari kota Semarang mengaku, sudah menjadi pelanggan tetap selama 5 tahun terakhir.
“Dari pak Yanto sendiri servisnya memuaskan, untuk harganya juga tidak kalah dengan yang lain. Terutama mohon maaf, janji pak Yanto kalau untuk saya DP satu bulan sebelum hari H dijamin besar pasti besar dan gemuk,” ujar Andika.
Sapi-sapi yang dibeli Andika dari Yanto diperuntukan bagi jamaah Masjid Al Maimunah di perumahan Dempel Baru Muktiharjo Kidul, yang begitu antusias untuk berkurban.
“Khususnya dua tahun ini ada kenaikan dibanding sebelumnya karena kan masih pasca Covid. Kita biasanya 3 sampai 4 ekor sapi, kalau sekarang minimal 5 ekor,” ungkapnya.
Penerima manfaat di lingkungan Masjid Al Maimunah menurut Andika mencakup satu RW atau sekitar 300 KK (Kepala Keluarga).
Dan bersama pengurus Masjid, dirinya selalu berusaha membagikan hewan kurban merata untuk seluruh warga, bahkan warga non Muslim pun turut merasakan daging kurban tersebut.