BOYOLALI, semarangnews.id – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, menginisiasi pembentukan Forum Cendekiawan untuk mempercepat program pembangunan daerah. Forum ini melibatkan 35 perguruan tinggi se-Jawa Tengah dan akan berlanjut dengan penandatanganan MoU dalam tiga bulan ke depan.
Langkah ini digagas oleh Tim Transisi Ngopeni Ngelakoni, yang diberi mandat oleh Luthfi-Yasin guna merancang sinergi antara pemerintah provinsi dan dunia akademik. Jika terealisasi, inisiatif ini menjadi terobosan pertama dalam sejarah Pemprov Jateng yang menggandeng sebagian besar perguruan tinggi secara sistematis.
Akademisi Siap Berkontribusi untuk Jateng
Ahmad Luthfi menegaskan bahwa akademisi sebenarnya sudah lama ingin berkontribusi bagi Jawa Tengah, hanya saja mereka menunggu inisiatif dari pemerintah.
“Tiga bulan ke depan, kami akan menandatangani MoU untuk mempercepat program Pemprov Jateng dengan melibatkan akademisi,” ujar Ahmad Luthfi yang hadir bersama Ketua Tim Transisi, Dr. Zulkifli Gayo.
Mantan Kapolda Jateng itu menambahkan, kerja sama ini akan difokuskan pada program prioritas seperti KKN Tematik, pengembangan pertanian, desa wisata, hingga penyediaan tenaga perawat di desa untuk menekan angka stunting.
“KKN Tematik harus berdampak nyata bagi masyarakat. Misalnya, mahasiswa bisa ditempatkan di desa yang memiliki program digitalisasi, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), pengembangan desa wisata, hingga peningkatan wirausaha dan rumah kreatif,” jelasnya.
Kolaborasi Sesuai Keunggulan Kampus
Pembina Tim Transisi, Prof. Sri Puryono, menambahkan bahwa kerja sama ini akan disesuaikan dengan keunggulan masing-masing perguruan tinggi.
- Bidang pertanian → Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
- Teknologi dan IT → Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang
- Sosial & desalinasi air → Universitas Diponegoro (Undip)
“Program gubernur dan wakil gubernur ke depan harus progresif dan membutuhkan dukungan akademisi. Semua harus dilakukan secara komunikatif, integratif, dan kolaboratif,” tegas Prof. Sri Puryono.
Dukungan dari Perguruan Tinggi
Rektor UNS, Prof. Hartono, menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi bagi Jateng, mengingat pihaknya sudah berpengalaman menjalin kerja sama dengan kementerian.
Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Semarang (Polines), Dr. Eni Dwi Wardihani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyusun Policy Paper berisi analisis dan rekomendasi kebijakan pembangunan Jateng yang bisa menjadi rujukan dalam penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).
Forum ini juga dihadiri oleh para rektor dan direktur dari berbagai kampus, seperti Udinus Semarang, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), serta sejumlah perguruan tinggi lainnya.
Jika kerja sama ini berjalan sesuai rencana, maka percepatan pembangunan di Jawa Tengah bukan lagi sekadar wacana, melainkan langkah nyata yang melibatkan para cendekiawan terbaik di provinsi ini.