KENDAL, semarangnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turun langsung mengecek perbaikan jalan di depan Gedung Serbaguna Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jumat (7/3/2025).
Jalur ini merupakan salah satu rute alternatif vital yang menghubungkan Semarang dengan Kendal melalui Cangkiran-Boja-Sukorejo sepanjang 33,40 km.
Perbaikan jalan ini menjadi prioritas utama menjelang arus mudik Idulfitri 1446 H/2025. Luthfi menegaskan komitmennya untuk memastikan infrastruktur Jawa Tengah siap menghadapi lonjakan pemudik.
“Jateng adalah salah satu pusat mudik nasional. Maka, kita pastikan infrastruktur jalan dalam kondisi optimal,” ujar Luthfi di sela kunjungannya.
Dikebut Sebelum Lebaran, Fokus pada Jalan Berlubang
Gubernur menargetkan perbaikan jalan nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota rampung dua pekan sebelum Lebaran. Salah satu fokus utama adalah penambalan jalan berlubang yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.
“Makanya, Kadinas PU (Bina Marga dan Cipta Karya) terus keliling. Misalnya di jalur Boja ini, hari ini saja ada 52 lubang yang sudah diperbaiki. Semua dihitung satu per satu,” jelasnya.
Dengan percepatan ini, diharapkan pemudik bisa melintas dengan aman dan nyaman. Tak hanya bagi mereka yang pulang kampung, tetapi juga masyarakat yang menjalankan tradisi silaturahmi ke sanak saudara saat Lebaran.
“Kita ingin memastikan masyarakat bisa bersilaturahmi dengan tenang, tanpa khawatir jalan rusak yang bisa menyebabkan kecelakaan,” tambahnya.
Langkah Lanjutan: Peremajaan Jalan Usai Lebaran
Setelah musim mudik berakhir, perbaikan jalan tak berhenti. Gubernur menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan didorong untuk melakukan peremajaan jalan secara lebih menyeluruh.
“Targetnya, jalan berlubang di Jateng bisa terus diminimalisir. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir lagi setiap kali memasuki musim hujan atau liburan panjang,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUBMCK Jateng, Hanung Triyono, menyatakan bahwa progres perbaikan jalan saat ini sudah mencapai 88 persen.
“Kami optimalkan hingga Lebaran nanti. Beberapa langkah yang dilakukan termasuk pemeliharaan rutin, patroli harian di ruas jalan, serta penyediaan bahan material darurat, pekerja, alat berat, dan operator di titik-titik strategis,” ungkap Hanung.
Dengan langkah-langkah ini, Jawa Tengah semakin siap menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2025. Infrastruktur yang prima diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan bagi para pengguna jalan.