KENDAL, semarangnews.id – Malam di Pendopo Kabupaten Kendal terasa berbeda. Jumat (7/3/2025), alunan canda tawa dan diskusi hangat terdengar dari sebuah pertemuan yang jauh dari kesan formal. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menggelar acara ‘Nongkrong Bareng dan Silaturahmi’ bersama warga Kendal.
Bersama Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari dan Wakil Bupati Benni Karnadi, Luthfi duduk santai di depan ratusan warga yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, petani, nelayan, pelaku usaha, hingga pemuda. Malam itu, mereka berbagi cerita, keluh kesah, dan harapan langsung kepada pemimpin daerah.
Curhat Nelayan dan Petani
Salah satu yang mengajukan keluhan adalah Triyono, seorang nelayan yang resah dengan kondisi muara sungai yang mengalami sedimentasi. Menurutnya, pendangkalan sungai membuat nelayan kesulitan melaut.
“Tolong kami bisa lebih diperhatikan. Nelayan susah payah saat akan melaut karena pendangkalan di muara,” ujarnya.
Sementara itu, Nur Faizin, seorang petani, mengeluhkan harga jagung dan padi yang sering jatuh saat panen, meskipun sudah ada regulasi harga dari pemerintah pusat.
“Pas panen harga anjlok. Sudah ada standar harga, tapi praktiknya masih jauh dari harapan,” keluhnya.
Dijawab dengan Solusi
Mendengar aspirasi tersebut, Luthfi langsung merespons. Ia menegaskan bahwa normalisasi sungai menjadi salah satu program prioritasnya untuk membantu nelayan dan petani.
“Di beberapa titik sudah dilaksanakan normalisasi, di Kendal ada di Gempolsewu,” ungkapnya.
Terkait harga panen yang sering merugikan petani, Luthfi memastikan bahwa Bulog telah menandatangani kerja sama dengan mitra penggilingan padi untuk membeli hasil panen sesuai harga yang ditetapkan.
Selain itu, Pemprov Jateng melalui BUMD PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB) juga akan menyerap hasil panen petani agar harga tetap stabil.
Bukan hanya soal harga, pupuk subsidi pun kini lebih mudah diakses. “Petani tidak perlu pakai kartu tani lagi, cukup bawa KTP dan bisa beli pupuk langsung di Gapoktan,” jelas Luthfi.
Lebih Dekat dengan Warga
Acara nongkrong bareng ini merupakan bagian dari program ‘Selapanan Gubernur Jawa Tengah’ yang bertujuan menyerap aspirasi langsung dari masyarakat di 35 kabupaten/kota. Sebelumnya, acara serupa sudah digelar di Kudus dan Jepara.
Luthfi menegaskan bahwa interaksi seperti ini akan terus dilakukan agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Saya ingin mendengar langsung apa yang harus kita lakukan untuk lima tahun ke depan,” tegasnya.
Malam itu, warga Kendal pulang dengan perasaan lebih tenang. Masalah mereka telah didengar, dan solusi pun sudah mulai dijalankan. Bagi mereka, ini bukan sekadar pertemuan resmi, tapi ruang dialog yang lebih dekat dan penuh harapan.