Bayu Ramli (kanan) bersama Dani Sapawi saat menjelaskan soal produksi film Titip Bunda di Surga Mu, Semarang 11/6/2025. (Selly).
SEMARANG, semarangnews.id – Nama Bayu Ramli, desainer asal Semarang, kian mencuri perhatian setelah terlibat dalam film layar lebar “Titip Bunda di Surga-Mu”, produksi kolaborasi RRK Pictures, Spectrum Film, dan Festival Pictures.
Film yang mengangkat kisah haru tentang keluarga dan sosok ibu ini mempertemukan Bayu dengan jajaran aktor dan aktris papan atas tanah air seperti Meriam Bellina, Ikang Fawzi, Acha Septriasa, Kevin Julio, hingga Asri Welas. Film ini mulai proses syuting di Semarang, Rabu (11/6/2025), dan akan tayang di bioskop pada 2026 mendatang.
Bayu Ramli mengaku sangat bersyukur dipercaya terlibat dalam proyek film besar ini. Dalam film “Titip Bunda di Surga-Mu”, Bayu memerankan atasan dari karakter Adam yang dimainkan oleh Kevin Julio.
“Ini pengalaman yang luar biasa buat saya. Saya sangat bangga bisa ikut ambil bagian di film bertema keluarga ini, terlebih bisa main bareng artis-artis legendaris seperti Mbak Meriam, Mas Ikang, dan Acha Septriasa,” ujar Bayu usai press conference dan acara syukuran di Hotel Ciputra Semarang.
Baginya, ini bukan sekadar penampilan di layar lebar, tapi juga kesempatan untuk belajar dari para senior dunia akting yang telah banyak menginspirasi.
Film besutan sutradara Hanny R. Saputra ini mengangkat kisah tentang tiga anak yang kembali pulang ke rumah setelah lama berpisah karena konflik dengan sang ibu. Cerita menyentuh ini menjadi ajang refleksi tentang pentingnya kehadiran dan kasih seorang ibu dalam kehidupan anak-anaknya.
“Film ini betul-betul mengangkat sosok ibu yang luar biasa, dengan tugasnya dari melahirkan, membesarkan, hingga melayani keluarga. Ini bentuk penghargaan yang sangat dalam,” kata Meriam Bellina.
Hal senada disampaikan oleh Acha Septriasa yang bahkan sempat menangis saat membahas perannya.
“Saya sekarang juga seorang ibu. Naskah ini sangat menyentuh dan dekat sekali dengan saya. Apalagi ini adalah film dari Mas Hanny yang dulu juga banyak membentuk saya di dunia akting,” ujar Acha dengan mata berkaca-kaca.
Penyanyi sekaligus aktor senior Ikang Fawzi juga merasa terhubung secara personal dengan cerita film ini. Ia mengaku senang bisa bermain bersama Meriam Bellina, rekan seangkatannya di dunia hiburan.
“Perjalanan hidup saya hampir sama dengan cerita film ini. Dan bisa bareng main lagi sama Meriam, rasanya nostalgia banget,” ungkap Ikang dengan senyum.
Film dengan produser Dono Indarto dan Dani Sapawi ini menyuguhkan pesan kuat tentang pengorbanan seorang ibu, pengampunan, dan pentingnya keluarga.
Hal menarik lainnya dari produksi film ini adalah lokasi syuting yang kembali mengambil setting di Semarang dan sekitarnya. Menurut produser Dani Sapawi, pilihan ini bukan tanpa alasan.
“Lagi-lagi kami pilih Semarang karena ceritanya memang berasal dari novel yang berlatar di kota ini. Selain itu, di Semarang dan Kabupaten Semarang banyak lokasi yang sesuai dengan cerita, dan belum banyak diekspos di layar lebar,” ungkap Dani.
Ia juga menambahkan bahwa potensi visual dan budaya di Jawa Tengah, khususnya Semarang, masih sangat besar untuk digali oleh industri perfilman nasional.
Selain itu, Dani juga menyampaikan bahwa film ini mengandung nilai-nilai keluarga dan berbeda dari tren film Indonesia kebanyakan.
“Mudah-mudahan film ini menjadi satu bentuk lain yang saat ini film itu bertemakan horor. Ini cerita keluarga yang penuh dengan nilai penuh dengan pengajaran tapi tidak menggurui. Semua masalah yang muncul dan bagaimana problem solvingnya melalui kejadian atau peristiwa yang berlangsung di dalam keluarga itu.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pejabat daerah diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Wiwin Sulistyowati dan perwakilan Dinas Pariwisata Kota Semarang yang ikut mendukung produksi film tersebut.