SEMARANG, semarangnews.id – Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Tengah Nur Faisah yang juga merupakan bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai Golkar untuk DPRD Provinsi Jawa Tengah, mengunjungi sejumlah kelompok tani dan warga RW 2 RT 2 kelurahan Polaman, kecamatan Mijen kota Semarang, Rabu (11/10/2023).
Kunjungan tersebut dilakukan Faisah untuk mendengarkan keluhan warga terkait persoalan pertanian yang dihadapi selama musim kemarau melanda. Tentu saja ini disambut baik oleh para warga yang telah menanti sebelumnya.
Benar saja, sambutan hangat dan ramah dari warga tercermin dari saat kedatangan Faisah yang pada saat itu didampingi oleh Adam Sektiawan rekan sejawat dari Golkar yang juga mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPRD Kota Semarang.
Seperti layaknya kegiatan silaturahmi, suguhan kue tradisional menemani curhatan antara warga dengan Nur Faiasah atau yang akrab disapa mbak Lisa.
Salah seorang warga yang juga berprofesi sebagai petani, saat itu menanyakan bagaimana kelanjutan Kartu Tani yang dimilikinya sementara dirinya tetap kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Niki loh bu, kulo gadah Kartu Tani, ajeng tumbas pupuk tapi kok angel, padahal kulo tumbas loh mboten utang, (begini bu, saya punya Kartu Tani, mau beli pupuk tapi kok susah, padahal saya beli loh bukan utang),” seraya bertanya ke Faisah.
Spontan pertanyaan tersebut dijawab oleh Faisah.
“Gini loh pak, masalah kelangkaan pupuk subsidi ini kan sebenarnya sudah lama terjadi. Berdasarkan pengalaman saya di HKTI, saya menduga ada segelintir oknum yang memang jadi penyebab kelangkaan pupuk ini pak. Tapi saya terimakasih sudah diingatkan panjenengan, dan Insya Allah saya coba sampaikan kepada lembaga atau dinas terkait njeh. Dan semoga jika nanti saya duduk menjadi anggota dewan, saya akan menyelesaikan permasalahan yang kerap dihadapi para petani seperti pupuk tadi pak,” ungkap Faisah.
Dalam kesempatan tersebut Faisah juga menyampaikan kepada para warga dan anggota kelompok tani perihal pencalonan dirinya sebagai anggota legistlatif DPRD Provinsi Jawa Tengah. Faisah mengatakan jika ia berniat masuk ke dalam komisi B, agar dapat memperjuangkan nasib para petani.
“Saya sejak awal memang sudah berniat bapak ibu sekalian, niat untuk dapat masuk ke dalam komisi B DPRD Jateng jika nanti saya terpilih. Karena dari sanalah saya bisa berjuang untuk kesejahteraan bapak ibu petani sekalian. Dan memang karena pengalaman saya selama di HKTI ya membantu temen-temen petani,” ujarnya.
Lebih lanjut Faisah menambahkan jika dirinya ingin kembali mengembalikan kejayaan hasil pertanian Indonesia khususnya di Jawa Tengah.
“Tadi saya sempat ngobrol dengan warga petani, mereka bilang kepingin kaya dulu lagi, nanem padi atau apapun gampang, jualnya juga gampang, pupuknya gak sulit, ya kalau saya tangkap kepingin kaya dulu lagi jaman makmurnya para petani,” ujar Faisah
Sementara itu, rekan sesama bacaleg (DPRD Kota Semarang) yang juga dari Golkar, Adam Sektiawan mengungkapkan, jika dari kunjungan tersebut dirinya mendapatkan informasi persoalan apa yang dikeluhkan ataupun yang sedang dialami oleh masyarakat.
“Kalau saya mensoroti soal masalah sosial ekonomi masyarakat khususnya masih sulitnya mencari pekerjaan. Kebetulan saat ini saya aktif di Serikat Pekerja Transportasi Indonesia. Nah dari situ saya melihat sebenarnya lahan pekerjaan di kota Semarang cukup banyak, tapi kok masih saja sulit untuk mendapatkannya,” ujarnya.
Menurut Adam selain sulitnya mendapatkan pekerjaan, banyak pula pekerja yang masuk ke dalam kelompok pekerja tanpa majikan diantaranya petani, sopir, pedagang keliling, kuli panggul dan sebagainya, yang masih belum mendapatkan hak-hak pekerja, seperti soal kesehatan, dan penghasilan yang layak.
“Pekerja tanpa majikan ini yang paling krusial. Satu kesehatan, biasanya karena tanpa majikan, kesehatan menjadi terabaikan tidak seperti di perusahaan, dan maaf karena rata-rata SDM mereka rendah jadi upah atau penghasilan yang diperoleh juga rendah,” jelas Adam.
Rencananya Adam akan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan rekanan untuk dapat memberikan pelatihan kepada calon pekerja atau tenaga kerja non majikan tersebut, agar dapat meningkatkan taraf hidup dengan keterampilan tambahan yang diperolehnya.
“Rencana saya begitu, ke depan saya akan buat pelatihan keterampilan rutin, bekerjasama dengan perusahaan yang selama ini menjadi rekanan kita, agar rekan-rekan pekerja tanpa majikan ini memiliki keterampilan tambahan yang bisa menjadi sumber penghasilan untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” tutupnya.