SEMARANG, semarangnews.id – Untuk memaksimalkan upaya konservasi lingkungan tanpa mengurangi lahan di asrama putri Pondok Pesantren Darul Ilmi Semarang, mahasiswa KKN Tematik Lingkar Kampus UNDIP, Sita Anindya, memberikan edukasi kepada santri putri tentang pemanfaatan lahan dengan biopori, Senin (11/12/2023).
Biopori atau biasa juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah dan diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah.
Selain dapat mengatasi permasalahan seputar sampah khususnya sampah sisa makanan dan sampah organik sejenisnya, biopori juga dapat membantu penyerapan air tanah dan mengatasi permasalahan banjir serta genangan.
Kegiatan diawali dengan edukasi serta penjelasan mengenai apa itu lubang bipori dan bagaimana ia dapat bermanfaat untuklingkungan sekitar.
Biopori yang dibuat memanfaatkan pipa PVC berdiameter 10 cm atau sekitar 4 inch dengan kedalaman 40 cm.
Pemilihan lokasi penanaman lubang biopori berada di tempat yang memiliki muka air tinggi serta di ruang terbuka sehingga dapat menyerap air hujan dan sinar matahari.
Lubang-lubang tersebut dibuat di halaman belakang asrama putri pondok pesantren Darul Ilmi yang memang masih kosong.
Setelah ditanam, lubang tersebut dapat diisi dengan sampah sisa makanan atau sampah organik yang berada di lingkungan asrama putri pondok pesantren Darul Ilmi.
Setelah penuh, lubang dibiarkan agar sampah berubah menjadi kompos dan dapat dipanen setelah 3 bulan.
Bisa dibilang cara ini merupakan salah satu alternatif dalam penanganan sampah organik di ruang lingkup domestik dan cara paling yang mudah untuk membuat kompos serta dapat menyuburkan tanah dan menjadi sumber energi bagi tanaman maupun organisme lain yang ada disekitarnya.
Penulis: Sita Anindya Larasati (Mahasiswa KKN Tematik UNDIP)