SEMARANG, semarangnews.id – Ditemui di rumahnya saat menerima bantuan dari Perempuan Tani HKTI Jawa Tengah, Diki, remaja penyandang tuna netra (17th) yang tinggal di kelurahan Kuningan, Semarang Utara, merasa bersyukur atas perhatian yang diberikan kepadanya.
“Saya seneng dan bersyukur sudah dikasih bantuan, ini bisa untuk kebutuhan di rumah,” ujar Diki.
Setiap hari, pemuda yang bercita-cita menjadi dosen ini tak pernah meninggalkan pembelajaran dan pendalaman materi bidang yang digelutinya melalui internet.
“Sehari-hari saya selalu mengikuti pendalaman materi via online. Bidang saya ilmu sosial dan komunikasi mba,” jelasnya.
Diki merupakan salah satu dari sekitar 30 orang penyandang disabilitas dari sejumlah RT di kelurahan Kuningan Semarang Utara, yang pada hari itu mendapat bantuan berupa paket kebutuhan pokok berupa beras, minyak goreng dan sejumlah bahan lainnya dari Perempuan Tani HKTI Jawa Tengah, Kamis (25/1/2024).
Nur Faisah, Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jateng menjelaskan jika kegiatan tersebut memang rutin dilakukan setiap bulannya.
“Kita setiap bulan membagikan 100 pack khusus disabilitas. Kebetulan kali ini ada 3 kelurahan, Banyumanik, Kuningan dan ada lagi nanti yang door to door,” jelas Faisah.
Faisah menambahkan jika kegiatan sosial HKTI bertema ‘Segelas Beras Untuk Disabilitas’ tersebut tidak hanya dilakukan di kota Semarang, melainkan di sejumlah kota lainnya di Jawa Tengah.
“Jadi tidak di Semarang aja, ada yang di Salatiga, Kudus, Demak, tapi memang kebetulan kota Semarang membutuhkan lebih banyak,” imbuhnya.
Dirinya berharap bantuan tersebut dapat membantu meringankan kebutuhan warga khususnya kaum disabilitas.
“Ya harapannya biar bisa bantu mereka khususnya saudara-saudara kita kaum disabilitas,” ujarnya.
Sementara itu Andi Wijanarko, Lurah Kuningan Semarang Utara mengungkapkan rasa syukurnya karena bantuan tersebut dinilai sangat membantu warganya yang berkebutuhan khusus.
“Saya sangat bersyukur sekali, karena ini sangat membantu warga kelurahan Kuningan khususnya mereka yang difabel. Jadi sekali lagi terima kasih untuk HKTI,” ungkapnya.
Andi menjelaskan, berdasarkan data di wilayahnya sedikitnya ada 30 orang warganya yang memiliki kebutuhan khusus atau difabel.
“Seperti njenengan lihat yang hadir pada saat ini cukup lumayan. Ada yang tuna wicara, dan sebagainya,” ujar Andi.
Andi berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlangsung namun dirinya meminta agar bentuk bantuan dapat berupa benda lain yang juga sangat dibutuhkan oleh para penyandang disabilitas.
“Kalau bisa jangan hanya beras, melainkan bisa kebutuhan lainnya berupa popok karena ada yang memang butuh pampers untuk anaknya yang difabel,” tutupnya.