Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono (tengah) saat memaparkan hasil survei elektabilitas bakal calon Wali Kota Semarang di River View Caffe, Semarang 30/5/2024. (Selly).
SEMARANG, semarangnews.id – Berdasar survei terbaru Y-Publica jelang Pilwakot kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita dan Iswar Aminuddin, untuk saat ini menduduki posisi tertinggi. Sementara Ade Bhakti Ariawan di posisi ketiga dan Yoyok Sukawi di urutan keempat.
“Dari empat nama itu, nama Hevearita (Mbak Ita) dan Iswar Aminuddin konsisten menempati urutan pertama dan kedua. Mbak Ita dengan elektabilitas 14,2 persen dan Iswar Aminuddin dengan 12,5 persen,” ujar Rudi Hartono Direktur Eksekutif Y-Publica, Kamis (30/5/2024).
Elektabilitas Mbak Ita dan Iswar menurut Rudi banyak dipengaruhi approval rating effect, yaitu pengaruh tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan sekarang.
Terlebih keduanya menjadi kunci penting di pemerintahan kota Semarang saat ini. Dengan Mbak Ita sebagai Wali Kota dan Iswar Aminuddin sebagai Sekda.
Pengaruh approval rating dengan elektabilitas lanjut Rudi, sejalan dengan temuan survei soal preferensi politik pemilih yang mengedepankan rekam jejak dan intergritas dalam menentukan pilihan politik.
“Faktor rekam jejak kandidat sangat mempengaruhi preferensi politik pemilih. Sebanyak 29,7 responden mempertimbangkan rekam jejak kandidat dalam menentukan pilihan. Faktor lainnya adalah intergritas 21,6 persen, program perjuangan 18,1 persen, merakyat 15,8 persen dan religius 9,2 persen,” ungkap Rudi.
Terkait swing voters, Rudi tak menyangkal bahwa mereka bisa merubah posisi peta politik, apalagi jumlah mereka bisa dibilang cukup tinggi.
“Jumlahnya lebih dari 30 persen. Mereka adalah pemilih kritis, umumnya kelas menengah dan anak muda, yang baru memantapkan pilihan saat mendekati hari pemungutan suara,” jelasnya.
Menurut Rudi swing voters cenderung menunggu penetapan kandidat, kampanye, debat kandidat dan sosialisasi visi misi para kandidat sebelum menetapkan pilihan.
Sebagai informasi tambahan, survei Y-Publica sendiri dilakukan pada 12-20 Mei 2024. Dengan penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling. Dan jumlah sample sebanyak 800 responden yang mewakili 16 kecamatan di kota Semarang.
Sementara margin of error atau toleransi kesalahan dalam survei ini sebesar 3,4 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.