SEMARANG, semarangnews.id – Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto meminta seluruh siswa kelas 9 untuk senantiasa memegang teguh nilai-nilai positif yang telah diberikan selama menempuh pendidikan di SMP Negeri 22 Gunungpati Kota Semarang.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Wasana Warsa SMPN 22 bertajuk Pesona Indonesiaku, Kamis (30/5/2024), dalam rangka kelulusan siswa kelas 9.
“Anak-anaku kelas 9, ini adalah fase terakhir anak-anak belajar di SMP 22, setelah ini anak-anak memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMA. Nilai-nilai positif yang telah dipelajari di SMP 22 tolong benar-benar dijadikan pedoman. Pasti ada pengalaman-pengalaman baik yang itu positif maupun negatif untuk dijadikan pembelajaran,” ungkapnya.
Bambang menambahkan dalam kurikulum merdeka ini, tidak hanya sekedar aspek akademis, para siswa juga diberikan kesempatan untuk menggali lebih dalam bakat masing-masing. Dan lebih dari itu, penguatan karakter juga menjadi hal terpenting.
“Jangan sampai pinter punya bakat tapi egois, nah itu ndak boleh. Jadi nilai-nilai positif harus dikembangkan semua di tiga aspek itu. Insya Allah nanti kalau setiap peserta didik siswa ini punya tiga kemampuan ini Indonesia bisa menjadi negara yang unggul,” ujar Bambang.
Terkait peristiwa study tour yang beberapa waktu lalu membawa duka di beberapa daerah, Bambang berpendapat harus dipertimbangkan lagi soal tujuan dari study tour tersebut.
“Study tour itu bagus tapi kan harus kita kaji dulu, apakah itu benar-benar kuat nilai studinya ataukah hanya sekedar wisata. Kalau study tour oke itu memang jadi tupoksinya satuan pendidikan Dinas Pendidikan, tapi kalau hanya sekedar wisata nuwun tulung dipertimbangkan lagi tingkat resikonya,” tegasnya.
Dalam Wasana Warsa yang diberi nama Gong Show ini, beragam pertunjukan kesenian ditampilkan dengan begitu piawai oleh siswa kelas 9. Dan ini merupakan salah satu wujud keberhasilan mereka selama 3 tahun dalam bidang kreasi seni.
“Ya kegiatan kita hari ini bertemakan pentas seni, dimana kita ingin mengapresiasi kemampuan anak belajar selama 3 tahun di SMP 22 ya untuk ditampilkan di hari ini. Supaya para orang tua juga bisa melihat apa yang mereka pelajari dan pada akhirnya bisa dikembangkan di sekolah lanjutan,” ungkap Muslimin Kepala SMPN 22.
Meski Wasana Warsa ini merupakan acara perpisahan, namun bagi Muslimin, tak ada kata perpisahan.
“Ya secara formal mungkin ini sebagai ajang akhir anak untuk menampilkan kreativitas mereka. Tapi secara emosional kita dengan anak tidak akan pernah berpisah,” ungkapnya.
Sementara itu, Romdoni ketua panitia kegiatan tersebut mengungkapkan, kesuksesan dari Wasana Warsa tersebut tak lepas dari semangat para siswa dan dukungan dari orang tua.
“Awalnya memang usulan dari anak-anak yang tentunya didukung dari pihak orang tua. Kita tidak akan melaksanakan kalau memang tidak ada dukungan. Tapi karena semangatnya anak-anak sangat luar biasa ditambah dukungan orang tua ya okelah kita berusaha untuk memanage anak-anak untuk bisa tetap eksis di sela-sela kesibukan mereka khususnya kelas 9 ya,” jelas Romdoni.
Acara yang berlangsung sejak pagi hari ini membawa cerita kebahagiaan bagi para siswa kelas 9, tak terkecuali Hanifah Atha.
Ia mengaku meski sejak pukul 04.30 pagi telah berangkat ke sekolah untuk mempersiapkan diri namun ia begitu senang dengan kegiatan hari itu, terlebih dengan perannya sebagai penari dalam pertunjukan teater Rama Sinta.
“Cape banget sih, pagi-pagi udah harus sampe di sekolah, terus antri makeup sama temen-temen yang lain juga. Tapi aku seneng banget begitu giliran kita,” ujar Atha.
Atha berharap, selepas dari SMP ia dan teman-temannya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan negeri berikutnya.
“Kalau aku pinginnya ke SMK Negeri, tapi ya tergantung nanti sih mana yang terbaik. Ya semoga aja temen-temen semua bisa masuk sekolah negeri lagi biar biayanya juga gak mahal,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir orang tua dan wali siswa seluruh kelas 9, komite dan juga sejumlah tamu undangan dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, serta pemerintah setempat.