Penggiat aksi sosial Fienthy Eko Wati saat memberikan bantuan ke Yayasan Rumah Anak Surga, Semarang 26/6/2024. (Selly).
SEMARANG, semarangnews.id – Tak ada satupun orang di dunia ini yang menginginkan berpisah dengan ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. Namun terkadang situasi berkata lain. Seperti yang dialami puluhan bayi di Yayasan Rumah Anak Surga, panti yang merawat khusus bayi-bayi terlantar.
Dan inilah yang membuat iba Fienthy Eko Wati atau yang akrab disapa Cik Fienthy, penggiat sosial sekaligus bakal calon wakil wali kota Semarang, untuk menyisihkan sebagian rejekinya kepada bayi-bayi yang kurang beruntung tersebut.
Rabu sore (26/6/2024), ditemani sang suami, Fienthy mengunjungi Rumah Anak Surga di kawasan Banget Ayu Kota Semarang dengan sejumlah barang kebutuhan bayi seperti popok, susu dan biskuit bayi.
Pandangan Fienthy seketika terpaku, matanya berkaca-kaca, saat pertama kali memasuki ruang utama dengan belasan bayi mungil yang berjejer manis.
Ia terharu, antara sedih dan bahagia melihat bayi-bayi yang tak berdosa, berkumpul dan tinggal bersama. Ada yang tertidur pulas, ada yang sedang bercanda, dan ada pula yang sedang dimanja oleh pengasuh yang bertugas sore itu.
Tak lama, Nusaibah, salah seorang pengasuh mengijinkan Fienthy untuk menggendong Rais bayi laki-laki usia 6 bulan asal Jawa Timur.
Dengan lembut, wanita yang dikenal banyak melakukan aksi sosial ini menggendong Rais sambil mengajaknya bicara.
“Longgor kamu ya longgor iya, badanmu besar iya, gede…,” ucap Fienthy, mengagumi badan Rais yang terhitung besar untuk bayi seusianya.
Sesekali jari Fienthy menyentuh pipi Fariel, ia gemas melihat pipi bayi yang diserahkan oleh sang ibu beberapa bulan lalu karena keterbatasan ekonomi.
“Kalau ini kenapa bisa dirawat disini mba?,” tanya Fienthy.
“Orang tuanya ndak mampu ngerawat gitu bu, makanya diserahkan ke kita,” jawab Nusaibah.
Kondisi perekonomian keluarga maupun kondisi mental ibu yang belum siap memiliki anak, kerap kali jadi penyebab diterlantarkannya bayi-bayi tersebut.
“Sangat miris ya, kadang mereka belum siap punya anak tapi punya anak, tapi kan banyak faktor ya. Ada yang mungkin ndak diakui suaminya sebagai anak, jadi kita harus mencari jalan keluarnya agar jangan sampai terjadi yang namanya hamil diluar nikah dan sebagainya,” ungkap Fienthy.
“Ya terus terang saya sedih, melihat anak-anak ini ndak merasakan kasih sayang ibunya. Dan saya merasa bersyukur masih bisa membantu mereka dan bersyukur masih bisa merawat anak-anak saya sendiri meski harus bekerja susah payah,” imbuhnya.
Meski baru sebelas bulan berjalan, Yayasan Rumah Anak Surga saat ini telah berhasil menyelamatkan dan merawat 25 bayi yang terdiri 14 bayi laki-laki dan 11 bayi perempuan, dari usia satu hingga dua belas bulan.
Tak dipungkiri, perhatian khusus tentunya sangat dibutuhkan oleh bayi-bayi tersebut.
“Karena bayi ini ada 25 nggeh, sedangkan untuk tenaga pengasuh terbatas, meski untuk 1 shift ada 5 sampai 8 orang, tapi untuk mengurus 25 bayi memang ndak gampang, apalagi saat ada yang sakit,” ungkap Nusaibah.
Popok, susu, makanan bayi serta peralatan mandi menurut Nusaibah jadi kebutuhan pokok yang saat ini sangat dibutuhkan. Dan untuk penanganan kesehatan, Rumah Anak Surga sendiri telah bekerjasama dengan Puskesmas Banget Ayu.
Nusaibah berharap akan ada banyak orang baik seperti Fienthy yang secara sukarela membantu bayi-bayi di Rumah Anak Surga.
“Saya mewakili Rumah Anak Surga mengucapkan terimakasih banyak kepada ibu Fienthy. Dan saya doakan agar selalu sehat agar dapat terus membantu tumbuh kembang anak-anak di Rumah Anak Surga,” pungkasnya.