Pemilik Global Elektronik Gouw Andy Siswanto saat menjelaskan soal pengaruh melemahnya rupiah di barang-barang elektronik, Semarang 28/6/2024. (Sapto).
SEMARANG, semarangnews.id – Mungkin ini saat yang tepat, jika anda ingin berbelanja atau membeli peralatan elektronik seperti televisi, pendingin udara, lemari es, mesin cuci dan peralatan elektronik lainnya, terlebih saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sedang melemah hingga di angka 16.400 per US dollar.
Gouw Andy Siswanto pemilik Global Elektronik mengungkapkan pihaknya untuk saat ini masih mengacu pada penjualan stok lama yang dimiliki sebelumnya dan belum terpengaruh dengan melemahnya rupiah. Selain itu banyak komponen lokal yang digunakan pada barang elektronik saat ini.
“Jadi situasi ini sudah pernah kita alami beberapa kali, karena Indonesia kan menganut sistem bebas devisa. Kita lihat hari ini kurs US Dollar terhadap rupiah memang di angka 16.450 nah karena itu berdampak kepada barang-barang impor,” ujar Gouw, Jumat (28/6/2024).
“Di industri elektronik saat ini penggunaan komponen impornya relatif jauh berkurang, kalau satu dekade lalu sampai 70-80 persen, nah sekarang menurun tinggal 50 persen, sehingga penggunaan komponen lokal meningkat dengan demikian harga barang elektronik tak melulu ikut naik,” imbuhnya.
Namun demikian, dirinya tak bisa memastikan jika rupiah terus melemah, pihaknya terpaksa menjual dengan baru yang tentunya lebih tinggi.
“Vendor sebenarnya sudah ada stok mengantisipasi tiga sampai enam bulan sehingga dengan stok yang ada mereka masih coba berkompetisi di antara merk, sehingga masih menjual dengan harga lama, begitu pula kami di Global Elektronik, kami coba bertahan dengan harga lama. Tetapi kalau terus naik US Dollarnya, misal sampai ke angka 17.000 ya, tentu harus ada penyesuaian harga,” jelas Gouw.
Secara bertahap, lanjut Gouw, harga tersebut biasanya akan disesuaikan, sehingga tidak menimbulkan keresahan di konsumen, terlebih bagi mereka yang menganggap barang-barang elektronik sudah bukan lagi menjadi barang sekunder melainkan kebutuhan utama yang mendukung kehidupan mereka sehari-hari.
Seperti Sulistyo pelanggan setia Global Elektronik yang membeli televisi untuk kedua kalinya.
“Harganya sih masih terjangkau ya mas, ndak mahal juga,” ujarnya.
Dikutip dari CNBC Indonesia pada Kamis 27 Juni lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat, hingga kini terus bertengger di level atas Rp 16.400/US$. Salah satunya adalah kekecewaan pasar terhadap bank sentral AS, the Fed.