SEMARANG, semarangnews.id – Sejumlah pimpinan SMA Taruna Nusantara, Rabu siang (17/7/2024) mengunjungi SMPN 22 Gunungpati Kota Semarang terkait pengembangan Integrated Farming System atau Sistem Pertanian Terintegrasi.
Bukan tanpa alasan, kunjungan tersebut dilakukan karena SMPN 22 memiliki program urban farming yang selama ini telah banyak menghasilkan sejumlah produk pertanian dan peternakan yang cukup memberikan manfaat bagi lingkungan sekolah dan warga sekitar.
“Yang pertama saya melihat di sejumlah sekolah tingkat pertama di kota Semarang anak-anak sudah mulai diajarkan untuk bisa berbuat, jadi tidak hanya menerima konsep, teori, dalam kelas atau praktek di laboratorium, tapi sudah langsung ke lapangan,” ujar Kabid Litbang SMA Taruna Nusantara, Asep Sukendar.
Lebih lanjut Asep mengatakan jika sistem pertanian terintegrasi yang dimiliki sekolah haruslah menyeluruh dari hulu hingga hilir.
“Ada yang kapasitasnya mereka sekedar mengetahui seperti tadi bagaimana cara menanam, lalu bagaimana tanaman ini sekedar pengetahuan, tetapi ada juga sampai ke unsur marketable, jadi unsur pemasaran, tidak hanya sebatas konsumsi tetapi bisa dipasarkan,” jelasnya.
Untuk itu, SMA Taruna Nusantara akan menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan untuk menerapkan sistem pertanian yang terintegrasi tentunya dengan seleksi yang ketat dan sesuai dengan standar keilmuan.
“Ya inilah yang sebenarnya ingin kami capai, tidak sekedar melihat objek dan subjek yang menjadi bagian dalam program urban farming disini, tetapi anak-anaknya juga yang memiliki potensi dan kompetensi bisa menginspirasi siswa-siswa di SMA kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya.
“Ya ini menjadi satu kebanggaan, Taruna Nusantara akan mengembangkan integrated farming, jadi fokus utama untuk pembelajaran adalah kota Semarang,” ujar Bambang.
Selain SMPN 22, ada sejumlah SMP yang lainnya yang juga menjadi objek pembelajaran SMA Taruna Nusantara dalam mengembangkan integrated farming system.
“Memang kami arahkan di tiga lokasi, yang pertama di SMP 39, kemudian di SMP 13 dan terakhir di SMP 22 ini,” ucap Bambang.
“Semua punya inovasi, semua punya keunikan, dan alhamdullilah tadi mendapatkan respon yang sangat positif dari lembaga Taman Perguruan Taruna Nusantara,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala SMPN 22, Muslimin, karena telah dipercaya menjadi salah satu lokasi pembelajaran SMA Taruna Nusantara dalam mengembangkan integrated farming system.
“Terima kasih sekali bahwa kami dipercaya untuk dikunjungi, ini mungkin artinya program-program yang ada di tempat kami, bisa ditiru atau mungkin dikembangkan oleh sekolah lain, artinya kita bisa berikan manfaat kepada sesama,” pungkas Muslimin.
Rencananya dengan adanya kunjungan tersebut, SMPN 22 akan bekerjasama dengan pihak lain untuk dapat mengembangkan program urban farming lebih baik lagi.
Go go n goooo…Sperolly Berprestasi itu Pasti!!!💪💪