dr. Dyah Anggraeni (keempat dari kiri) bersama suami (ketiga dari kiri) dan kerabat serta kolega dalam peluncuran buku biografinya Creative Lady Doctorpreneur, Semarang 11/9/2024. (Selly).
SEMARANG, semarangnews.id – Rabu siang (11/9/2024) jadi momen spesial bagi dr. Dyah Anggraeni, M.Kes, Sp.PK, dengan diluncurkannya buku biografi dirinya yang berjudul Creative Lady Doctorpreneur.
Buku ini menceritakan kisah hidup dan karir dr. Dyah, begitu dirinya akrab disapa, mulai dari bagaimana sang ayah Achmad Djoeahir, merintis usaha Laboratorium CITO, proses pendewasaan, pembelajaran dan pengembangan CITO.
Dalam menyusun buku ini dr. Dyah memiliki harapan besar untuk lebih banyak lagi usaha keluarga di Indonesia yang tidak hanya bertahan tapi sukses di Industrinya baik di level lokal, nasional maupun internasional.
Acara yang digelar di North Ballroom Gumaya Hotel ini, berlangsung dengan meriah dan dihadiri oleh para tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk kolega bisnis, sejawat dokter, para anggota Rotary, segenap keluarga besar, dan jajaran manajemen CITO.
Sebagai pembicara utama sekaligus reviewer, Hermawan Kertajaya, Founder & Chairman Markplus yang memberikan ulasan mendalam mengenai isi buku yang menyoroti ketangguhan dan kreativvitas dr. Dyah dalam mengembangkan CITO, salah satu laboratorium medis terkemuka di Indonesia.
“Kalau melihat angka statistik, mestinya Indonesia bisa punya womenpreneur dalam jumlah besar,” ujar Hermawan dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa meskipun pertumbuhan jumlah entrepreneur wanita semakin meningkat, proporsinya masih belum seimbang dibandingkan
jumlah populasi wanita di Indonesia.
Hermawan juga menekankan pentingnya peran wanita dalam sektor-sektor yang sebelumnya didominasi oleh pria.
“Saya terus terang mengharapkan bukan hanya semakin banyak wanita yang menjadi entrepreneur, tetapi secara proporsi juga semakin membaik,” ujarnya, seraya memuji langkah berani dr. Dyah dalam melipatgandakan jumlah cabang CITO dalam waktu yang relatif singkat.
Buku ini tidak hanya menceritakan kisah sukses dr. Dyah dalam menjalankan CITO, tetapi juga menggambarkan bagaimana ia mampu mengintegrasikan unsur-unsur Creativity, Innovation,
Entrepreneurship, dan Leadership (CIEL) serta Productivity, Improvement, Professional, dan Management (PIPM) dalam manajemen CITO.
Terbitnya buku tersebut menegaskan bahwa sosok dr. Dyah Anggraeni adalah inspirasi nyata bagi wanita Indonesia yang ingin berperan lebih dalam dunia entrepreneurship, khususnya di bidang kesehatan.
Buku Creative Lady Doctorpreneur ini diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi para calon wirausahawan wanita yang ingin mengembangkan bisnis dengan landasan yang kuat dan visi yang jauh ke depan.