KARANGANYAR, semarangnews.id – Tak kurang dari 300 anggota partai Golongan Karya (Golkar) se-Jawa Tengah berziarah ke makam Soeharto, Presiden Republik Indonesia kedua di Astana Giribangun kabupaten Karanganyar, Senin (11/3/2024).
Ziarah tersebut merupakan bagian dari kegiatan rutin tahunan memperingati peristiwa Supersemar setiap tanggal 11 Maret, sekaligus sebagai upaya menghormati dan mengenang jasa para pendiri partai Golkar.
“Kita partai Golkar Jawa Tengah selalu nguri-uri soal Supersemar. Dengan Supersemar perjalanan bangsa menjadi berubah, yang sebelumnya dikuasai lini partai komunis Indonesia bisa berubah dibawah orang-orang Pancasilais di bawah pimpinan Haji Muhammad Soeharto,” ujar Yusuf Hidayat, wakil ketua DPD partai Golkar provinsi Jawa Tengah sekaligus ketua penyelenggara kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya Yusuf berpesan kepada generasi muda partai Golkar untuk bisa mengenal dan memahami peristiwa Supersemar. Selain itu ia juga berharap DPP partai Golkar dapat menjadikan kegiatan tersebut sebagai tradisi.
“Mudah-mudahan peringatan Supersemar ini menjadi momen bersejarah baik di daerah maupun pusat dan menjadi perhatian DPP agar menjadi tradisi nasional dimana Supersemar merupakan gerakan moral dari partai Golongan Karya untuk kembali kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Panggah Susanto Ketua DPD partai Golkar provinsi Jawa Tengah. Panggah menyebut ada dua hal utama yang terpenting dalam peringatan Supersemar ini.
“Pertama, kita sebagai penerus partai Golkar, selalu mengingat akan jasa-jasa para pendiri, khususnya kepada bapak Jenderal Besar Haji Muhammad Soeharto, yang berperan besar meletakan pondasi partai Golkar dan membesarkan partai Golkar,” ungkap Panggah usai doa bersama di makam Soeharto.
Kedua, lanjut Panggah, dirinya selalu berpedoman berbakti kepada orang tua dan para sesepuh di partai Golkar dengan cara berziarah memanjatkan doa tak terkecuali Soeharto, sosok pejuang yang sangat luar biasa.
“Beliau adalah seorang pejuang sejak masih sangat muda ikut bergerilya mempertahankan kemerdekaan di agresi pertama, agresi kedua bersama Jenderal Soedirman dan para pejuang lainnya berbakti untuk negara ini,” ungkapnya.
Kegiatan ziarah memperingati Supersemar ini juga memberikan kesan mendalam bagi para peserta salah satunya Rugayawati, ketua Hiwasi (Himpunan Wanita Satkar Ulama Indonesia).
”Insya Allah Jawa Tengah setiap tahun mengadakan kegiatan memperingati Supersemar supaya selalu mengingat pak Harto menjadi bapak pembangunan Indonesia dan khususnya di Jawa Tengah,” pungkasnya.
Lebih khusus, wanita yang akrab disapa mbak Gaya ini berharap partai Golkar dari provinsi lain bisa mengikuti jejak partai Golkar Jawa Tengah.
“Supaya provinsi lain juga ikut serta memperingati peristiwa Supersemar seperti ini dan sangat-sangat bagus untuk mengingatkan para generasi muda,” ungkap Gaya.
Terkait situasi politik saat ini, Gaya berharap partai Golkar dapat mengemban amanat rakyat dengan adil.
”Kedepan semoga Golkar bisa menjalankan pemerintahan yang adil, jujur dan dapat mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.
Hadir dalam peringatan Supersemar tersebut Satkar Ulama Partai Golkar, Himpunan Wanita Karya Ulama Seluruh Indonesia, DPD Pengajian Al Hidayah, Majelis Dakwah Indonesia, sejumlah ormas sayap Golkar seperti HWK, KPPG, AMPI, AMPG dan organisasi pendiri Golkar antara lain ormas MKGR, GP MKGR, KOSGORO dan SOKSI, serta tentunya pengurus DPD Golkar se-Eks Karesidenan Surakarta.
Sebagai informasi, Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, merupakan surat yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966. Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) saat itu, untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin keamanan negara.