Dari kiri, Sekjen BPW HIPKA Jateng Siswanto, Ketua BPW Jateng Asrar, Sekjen DPP HIPKA Ahmad Muntaha dan Ferry Firmawan mantan Ketua BPW HIPKA Jateng, Semarang 28/9/2024. (Selly).
SEMARANG, semarangnews.id – Asrar, Ketua BPW HIPKA (Himpunan Pengusaha KAHMI) Jawa Tengah menyebut kondisi perekonomian di Indonesia saat ini sedang berada pada titik yang kurang baik.
Hal tersebut disampaikan usai dirinya dilantik menjadi Ketua BPW HIPKA Jateng periode 2024-2029, di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Sabtu (28/9/2024).
“Ya tentunya kita mesti melihat bahwa kondisi perekonomian sekarang memang berada pada titik yang kurang baik. Tetapi itu bukan menjadi alasan kita bermalas-malasan dan alasan kita untuk pesimis,” ujar Asrar.
Meski kondisi perekonomian global sedang kurang baik, namun pria yang juga merupakan anggota DPRD Jateng fraksi Demokrat ini tetap optimis, bersama HIPKA dirinya mampu mengatasi hal tersebut.
“Tentunya kami dari HIPKA harus optimis melihat kondisi itu, perekonomian mungkin secara global, tapi kita juga harus tahu bahwa HMI ini adalah HMI kebersamaan, kita itu sangat menjunjung tinggi kebersamaan. Prinsip organisasi adalah saling membantu kita saling mengangkat satu sama lain sesama anggota dan tentunya untuk masyarakat khususnya di Jawa Tengah,” jelas Asrar.
Sementara itu, Ahmad Muntaha Sekjen DPP HIPKA yang dalam kesempatan tersebut melantik pengurus HIPKA Jateng yang baru mengungkapkan jika rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional masih berada di atas pertumbuhan global yakni sekitar 5 hingga 6 persen.
“Pada tahun-tahun pasca covid sekarang ini sudah mulai nampak pertumbuhan dari agregat nasional ya, masih di atas rata-rata pertumbuhan global ya. Rata-rata global masih 3 sampai 4 persen kita sudah bisa 5 sampai 6 persen, kan sudah bagus itu. Nah pemerintahan yang baru nanti diharapkan bisa 8 persen,” ungkap Ahmad.
Seiring hal tersebut, menurut Ahmad, pengusaha-pengusaha yang tergabung dalam HIPKA akan terus didorong untuk berinovasi, meningkatkan kapasitas produksi dan penjualannya.
“Ini juga terus kita dorong untuk berinovasi, meningkatkan kapasitas produksi, kemampuan strategic marketnya, kemampuan strategic SES nya, sehingga pertumbuhannya juga semakin meningkat dengan begitu kontribusinya bisa membantu kita keluar dari middle trap,” pungkasnya.
Terkait pengaruh Pilkada di Jateng November mendatang, dari sisi pengusaha Ahmad berharap situasi perekonomian dapat stabil.
“Siapa yang menang dan siapa yang kalah ya normal-normal saja. Buat pengusaha yang terpenting pertumbuhan daerahnya bagus, kemudian mereka mampu membina semua pengusaha dan pasar ini terbuka lebar untuk semua masyarakat berpartisipasi,” imbuhnya.
Tak jauh berbeda, mantan Ketua BPW HIPKA sebelumnya Ferry Firmawan mengatakan jika majunya sebuah negara tak lepas dari kontribusi para pengusaha khususnya wirausahawan muda.
“Para wirausahawan itu harus bisa lebih dari 2 persen, sekarang sudah mencapai 3 persen kalau perlu 8 persen, karena dengan banyaknya entrepreneur ini, sehingga angka pertumbuhan sampai 8 persen tadi bisa terpenuhi. Tapi kalau ternyata para entrepreneur mudanya masih dibawah 3 persen kita akan susah,” jelas Ferry.
Dan untuk itu, HIPKA juga mendorong lahirnya para pengusaha muda yang akan melanjutkan pembangunan dalam upaya pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas.
“Mestinya adik-adik Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itukan tersebar di seluruh Indonesia khusus Jawa Tengah tentunya hampir semua kampus ada dan selama ini orientasi mereka lebih banyak menjadi akademisi, guru, dosen, politisi dan sedikit yang menjadi pengusaha dan sebagai langkah awal kami mengajak adik-adik mahasiswa mulai sejak awal berlatih berwirausaha, tutup Siswanto, Sekjen BKW HIPKA Jateng.
Selain melantik Ketua dan pengurus BPW HIPKA yang baru, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan serangkaian acara antara lain musyawarah wilayah, talk show dan forum bisnis bersama BEI dan Bank Jateng.