Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat menerima audiensi dari direksi PT Danareksa, di ruang kerjanya, Jumat, 1/8/2025. (Humas Pemprov)
SEMARANG, semarangnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengajak PT Danareksa untuk melihat lebih dekat potensi besar di wilayah selatan Jateng. Dalam pertemuan yang berlangsung Jumat (1/8/2025) di ruang kerjanya, Luthfi secara terbuka menawarkan peluang investasi di sektor agroindustri, yang dinilai bisa menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
“Jawa Tengah itu baru memiliki delapan kawasan industri. Wilayah selatan ini masih terbuka luas untuk dikembangkan,” ujar Luthfi saat menerima jajaran direksi PT Danareksa.
Menurutnya, potensi unggulan yang bisa dikembangkan di wilayah selatan meliputi sektor pertanian, perkebunan, kelautan, hingga pengolahan hasil perikanan. Salah satu komoditas yang sudah mulai digarap adalah ikan sidat di Kabupaten Cilacap.
Merespons hal itu, Direktur Utama PT Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, menyambut positif tawaran tersebut. Ia menilai pengembangan agroindustri di Jateng selatan sangat prospektif dan sesuai dengan arah investasi jangka panjang perusahaan pelat merah itu.
“Nanti akan kita eksplorasi lebih lanjut. Salah satu yang tadi sempat dibahas adalah pengembangan sektor agroindustri,” katanya.
Yadi juga menyinggung rencana pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Cilacap sebagai proyek yang bisa dikolaborasikan dalam waktu dekat. Menurutnya, SPAM merupakan infrastruktur dasar yang sangat krusial bagi pertumbuhan kawasan industri.
“Ada inisiatif dari kami untuk mengembangkan SPAM di Cilacap. Ini bisa menjadi cikal bakal untuk menghidupkan kawasan industri baru di sana,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menegaskan pentingnya membangun keseimbangan pertumbuhan ekonomi antara wilayah utara dan selatan. Jika wilayah utara telah terdongkrak dengan hadirnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), maka kini giliran wilayah selatan untuk dikembangkan secara terfokus.
“Basisnya agroindustri. Di sana ada hasil kebun seperti kakao dan kopi, ada perikanan juga. Ini yang harus kita dorong agar pertumbuhan ekonomi merata,” jelas Sujarwanto.
Ia berharap, langkah ini bisa menjadi pemicu bangkitnya potensi ekonomi wilayah selatan Jateng agar sejajar dengan wilayah utara yang telah lebih dulu berkembang.