SEMARANG, semarangnews.id – Dalam rangka meningkatkan kemandirian pesantren, di Ponpes Putri Darul Ilmi kota Semarang, mahasiswa tim KKN UNDIP menginisiasi program multi disiplin dengan mengusung tema ‘Kelas Merajut: Pengaplikasian Hasil Rajut sebagai Wujud Entrepreneurship’.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Ponpes Darul Ilmi pada Sabtu, 17 Desember 2023 lalu diikuti oleh 20 orang santri putri.
Pondok Pesantren Darul Ilmi sendiri terletak di Jalan Gondang Barat III, Bulusan, Kecamatan Tembalang, yang dihuni oleh santri putra dan putri yang juga mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Semarang dan dari berbagai jurusan.
Kegiatan edukasi tersebut diawali dengan sosialisasi dari berbagai rumpun ilmu oleh perwakilan mahasiswa dari fakultas yang berbeda.
Gambaran umum materi yang disampaikan diantaranya yaitu Pemilihan Serat Tali Ramah Lingkungan oleh mahasiswa Teknik Lingkungan, Posisi Ergonomis yang Tepat Saat Merajut oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat, serta Penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Entrepreneurship Produk Merajut oleh mahasiswa akuntansi.
Sesi edukasi ini memberikan pemahaman mendalam dan menyeluruh kepada santri tentang aspek-aspek penting dalam merajut yang melibatkan keberlanjutan lingkungan, kesehatan postur tubuh, serta konsep ekonomi pemasaran terkait bisnis produk rajutan.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan pelatihan langsung oleh komunitas atau warga sekitar yang telah mahir dalam seni merajut dan mampu mengkomersialkan hasil karyanya. Hal ini memberikan pengalaman praktis kepada santri putri tentang bagaimana menerapkan keterampilan merajut menjadi sebuah peluang dalam dunia entrepreneurship.
Dengan melibatkan komunitas sekitar yang sudah berpengalaman di bidangnya, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi yang memberikan inspirasi serta panduan nyata bagi para santri.
Melalui kelas merajut ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi santri putri untuk mengembangkan keterampilan merajut mereka menjadi sebuah bisnis yang berkelanjutan.
Selain itu, pendekatan ini juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal dengan memanfaatkan keterampilan tradisional dan mengaplikasikannya dalam dunia bisnis yang lebih luas.
Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya integrasi antara kearifan lokal, pendidikan, dan pengembangan keterampilan dalam membuka peluang bagi generasi muda khususnya santri untuk mengembangkan diri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di pondok pesantren.
Penulis : Mahasiswa KKN Tematik Tema 2 UNDIP