SEMARANG, semarangnews.id – Devian Rizki Ananta, pemuda yang tak bisa dipandang sebelah mata untuk urusan arsitektur lenskap atau seni membuat taman.
Di usia 22 tahun, Rizki atau yang kerap disapa Momon, telah banyak menghasilkan karya seni berupa taman eksotis di sejumlah kota di Indonesia. Dan pastinya ia telah menghasilkan banyak cuan dari kerja kerasnya.
Selasa pagi (30/1/2024) kami menemui Rizki di salah satu kediaman pelanggannya di perumahan Aster Tembalang kota Semarang.
Begitu masuk ke halaman rumah tersebut, mata kami langsung tertuju ke taman buatan Rizki yang tampak indah dengan konsep tropisnya.
Sebuah pohon kamboja hias dengan bentuk yang cukup unik, berdiri manis di tengah kolam ikan koi yang dihiasi bebatuan disekelilingnya.
Rizki mengaku dirinya belajar perencanaan hingga pembuatan lenskap, hanya dengan otodidak tanpa embel-embel bangku kuliah.
“Jadi dulu begitu lulus SMA saya memutuskan untuk mengembangkan hobi dan keahlian saya ini. Awalnya dulu dari aquascape kemudian berkembang ke landscape taman seperti sekarang ini,” ujar Rizki.
Awal mulanya di tahun 2019, sang ayah memberikan modal untuknya tiga juta rupiah. Kala itu Rizki harus berpikir bagaimana caranya agar dari modal tersebut dirinya bisa membuat usaha yang menguntungkan.
“Saya dikasih bantuan modal dari Papa tiga juta, dan waktu itu mau kuliah uang segitu juga gak cukup. Akhirnya saya berpikir gimana caranya muterin uang itu agar bisa berkembang,” jelasnya.
Usaha Rizki di pembuatan lenskap bukan tanpa kendala. Dirinya sempat ditentang keluarga karena dianggap usaha yang ditekuninya tersebut tidak menjanjikan.
“Sempat juga keluarga saya gak setuju dengan usaha saya, tapi saya bertekad dan kita buktikan ke mereka,” ungkapnya.
Pembuktian Rizki ternyata tidak sia-sia, saat ini dirinya bisa mendirikan Shine Company, perusahaan lenskap miliknya dengan 12 orang karyawan yang setia membantunya.
“Kita buktikan kita bisa ciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain, jadi semua bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Saat ditanya soal karya unik yang pernah dibuatnya, Rizki mengatakan jika ia sempat membuat signature project taman kayu fosil kamboja di Surabaya.
“Di Surabaya ada karya saya, boleh dibilang ini signature project mungkin satu-satunya yang pernah dibuat. Saya buat lenskap dengan kayu fosil kamboja umur ratusan tahun,” terangnya.
Dengan kearifan lokal Jawa, Rizki berhasil mengubah fosil kayu kamboja tersebut menjadi karya seni bernilai tinggi.
“Selain pakai fosil kamboja kita juga pakai batu unik yang kita peroleh dari kedalaman 3 sampai 4 meter. Nah kesulitannya dari mulai pencarian bahan yang tak ada di daerah lain sampai instalasi menggabungkan bahan-bahan itu semua,” ungkapnya.
Sementara itu untuk soal harga Rizki tidak dapat mematok angka yang pasti, karena baginya harga tergantung dari tingkat kesulitan.
”Kalo harga gak bisa dipatok per meter gitu mba, soalnya tergantung design yang diinginkan. Jadi semakin sulit design yang diinginkan ya harganya cukup mahal,” imbuhnya.
Rizki menyebut dirinya pernah mendapat pesanan pembuatan taman lenskap hingga mencapai 300 juta rupiah. Dirinya juga mengaku pernah mendapat order dari sejumlah pengusaha dan politisi di Indonesia.
Kejelian terhadap detil taman, membuat karya Rizki diapresiasi oleh salah seorang pelanggannya, Ignatius Andika.
“Enak lihat taman buatannya. Pagi-pagi atau pulang kerja sambil kasih makan ikan gitu ya asik hasilnya memuaskan,” ujarnya.
Ini merupakan kali kedua Andika menggunakan jasa Rizki untuk pembuatan taman di rumahnya.
”Ya ini sudah yang kedua. Sebelumnya di rumah yang satu lagi. Mulai dari design sampe konsep kita serahkan ke mas Momon,” imbuhnya.
Kesuksesan Rizki membangun bisnis lenskapnya di usia yang masih cukup muda, tak lepas dari kerja keras, disiplin dan kreatifitas yang selalu ia terapkan dalam setiap project yang dikerjakan. Dan satu yang pasti, Rizki tidak pernah takut untuk memulai setiap hal yang diyakininya.
”Pesan saya untuk anak muda, generasi milenial sekarang, jangan pernah takut untuk memulai. Karena hidup ini gambling, kalian harus berani melangkah. Sebesar apapun ujian yang diberikan harus tetap semangat bekerja keras dan tentunya dengan cara-cara yang baik,” tutup Rizki.