MAGELANG, semarangnews.id – Magelang tak hanya punya Candi Borobudur. Banyak destinasi menarik lain di kawasan candi peninggalan Dinasti Syailendra itu.
Salah satunya adalah Borobudur Edupark yang terletak di Desa Pabelan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Tempat wisata edukasi itu menyajikan beragam prasasti peninggalan tempo dulu dan pernak-pernik terkait Candi Borobudur. Selain itu, Borobudur Edupark juga bisa menjadi tempat edukasi pelancong yang ingin mengetahui detil dan misteri-misteri tentang relief dan patung di Candi Borobudur.
Borobudur Edupark diresmikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Minggu (9/1). Ganjar mengatakan, Borobudur Edupark akan menjadi destinasi yang menarik khususnya bagi mereka yang ingin mendalami tentang candi Borobudur.
“Kalau yang tidak punya interes dalam, mereka hanya melihat candi, naik turun dan merasa capek. Tapi buat orang yang ingin tahu dalam, pasti nggak pernah habis. Borobudur Edupark ini menjadi salah satu tempat yang bisa memanjakan mereka yang ingin tahu tentang misteri candi Borobudur,” katanya.
Borobudur Edupark lanjut Ganjar menyajikan sebuah cerita dari seorang seniman yang ekspert di bidangnya, yakni Nyoman Mustofa. Di tempat itu, Nyoman menyajikan cerita-cerita tentang seni Borobudur, dan yang paling menonjol adalah seni pahat.
“Di sini kita tahu bagaimana memilih batu yang baik, membentuk, memahat dan lainnya, orang bisa belajar di sini. Ada workshopnya juga, sehingga pengunjung bisa merasakan bagaimana sensasi memahat patung atau relief seperti yang ada di candi,” jelasnya.
Jika orang ke Candi Borobudur melihat karya seni yang sebenarnya, di Borobudur Edupark lanjut Ganjar akan membuat pengunjung mengerti bagaimana cara membuatnya. Misteri-misteri di Candi Borobudur bisa dieksplore di tempat itu dan bisa menjadi pengalaman yang menarik bagi wisatawan.
“Semua bisa dipelajari di sini, diteliti dan orang bisa mendapatkan kebenaran-kebenaran yang ada di Candi Borobudur. Mudah-mudahan Borobudur Edupark ini bisa dijadikan satu learning procces, orang bisa belajar dan memahami sekaligus melestarikan dan mengembangkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Nyoman Mustofa menerangkan, Borobudur Edupark dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar. Di tempat itu, terdapat banyak benda seni seperti patung, pusaka, buku, miniatur candi Borobudur dan seni lainnya.
“Harapan saya, tempat ini menjadi tempat edukasi generasi penerus untuk melestarikan dan menjaga warisan nenek moyang. Nenek moyang kita begitu hebat dengan membuat peninggalan bersejarah seindah Borobudur dan harus kita jaga,” katanya.
Cara menjaganya adalah dengan edukasi. Di tempat itu, masyarakat akan diajak menyelami tentang keindahan Borobudur dengan cara terlibat langsung.
“Jadi pengunjung bisa mencoba membuat karya sendiri, membuat patung, memahat batu, tanah liat atau lain agar mereka mengerti cara pembuatannya. Kita sadarkan, bahwa betapa susahnya nenek moyang dulu membuat mahakarya ini, maka kita harus menjaganya,” jelasnya.
Borobudur Edupark lanjut Nyoman rencananya akan buka tiap hari. Bahkan tidak menutup kemungkinan, tempat wisata edukasi itu akan buka sampai malam. Untuk tiket pengunjung, rencananya akan dipatok di harga Rp30.000.