SEMARANG, semarangnews.id – Dewasa ini keberadaan konten digital dalam berbagai kelompok usia sangat masif. Anak-anak jadi salah satu kelompok usia yang paling rentan terkontaminasi.
Salah satunya adalah maraknya konten digital yang negatif. Untuk mencegah hal tersebut Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro mengadakan aksi literasi digital bagi para wali murid. Kegiatan ini dilaksanakan di TK Karakter Pelangi Nusantara, Semarang, Sabtu (12/3/2022).
Tim pengabdian dosen yang dipimpin Much Yuliyanto mengangkat tema Literasi Digital ‘Pendampingan Orang Tua dalam Penggunaan Media Sosial dan Edukasi terkait Konten Pornografi pada Anak Usia Dini.’
Ketua Yayasan TK Karakter Pelangi Nusantara Semarang, Sri Kusmiati mengapresiasi inisiatif Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro ini, salah satunya untuk mengedukasi orang tua terkait literasi digital agar anak terhindar dari pengaruh konten media dewasa yang buruk.
“Literasi digital menjadi hal yang penting untuk dipahami oleh setiap orang tua dalam mendidik anak-anaknya terutama dalam masa pertumbuhan,” ujar Sri Kusmiati.
Penyampaian materi diawali oleh Dr. Hedi Pudjo Santosa yang menyebutkan data miris terkait banyaknya anak yang menonton tayangan pornografi. “Itu riset lembaga ilmiah yang cukup kredibel, dan tentu kami mencemaskannya,” ujar Hedi.
Pembicara kedua adalah Dr. Adi Nugroho, yang mengajak orang tua memberikan media komunikasi untuk anak dengan pendampingan yang terus menerus. Baik jika ada aktivitas yang variatif antara kegiatan fisik bermain di halaman atau bersama teman, dan sesekali menggunakan ponsel pintar. Namun harus dalam pendampingan, seperti halnya di tayangan televisi ada tayangan dengan label BO alias Bimbingan Orang Tua.
Sementara itu Dr. Adi mengapresiasi apa yang dikatakan salah satu orang tua dengan menyebut ada syarat bagi putranya saat mau menggunakan HP yakni pada jam tertentu dan setelah mengaji. Jika ini terpola dan bentuknya bisa sangat variatif tergantung situasi kondisi orang tua dan keluarga, maka dapat meminimalisir dampak buruk dari media. Tapi until melarangnya seratus persen sepertinya mustahil, karena masih ada pula sisi positif dari sebuah media.
Di akhir kegiatan, ceramah dan diskusi interaktif ditutup oleh Agus Naryoso. Dirinya menunjukkan banyak konten konten dewasa yang masih bisa memasuki ruang anak-anak. Tak luput, telivisi pun juga begitu, dimana pada saat prime time, terkadang masih waktunya anak belajar, justru disuguhi televisi dengan acara dewasa yang cenderung pornografi.
Untk itu Agus mengajak orang tua untuk menjadi teladan dalam penggunaan hp yang sehat dan bijak. “Jangan melarang anak menggunakan HP tapi ortu sendiri malah asyik bermedsos ria,” ujarnya.
Kegiatan literasi digital bagi orang tua murid kali ini berlangsung secara hybrid perpaduan virtual melalui platform komunikasi Zoom Meeting dan luring dengan menghadirkan sekitar 20 orang tua hadir dan interaktif di kelas dengan prokes ketat.
Acara literasi digital di TK Karakter Pelangi Nusantara melibatkan mahasiswa D4 Informasi dan humas sekolah vokasi, diantaranya Aulia Handayani, Kinan dan Satria.
Mereka aktif mendampingi para peserta dalam kegiatan interaktif ini. Seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 55 orang gabungan secara luring dan daring.
“Harapannya dengan diadakan sosialisasi literasi digital orang tua siswa dapat memilah informasi yang baik dan kurang baik bagi anak,” terang Ayu salah seorang dosen yang juga tim pengabdian kepada masyarakat Fisip Undip ini.