SUKOHARJO, semarangnews.id – Program promosi inisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sedikit-banyak, telah banyak membantu perkembangan UMKM. Seperti yang dialami UMKM kerajinan pembuatan gamelan Widodo Laras, asal Jatiteken, Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sri Widodo, perajin gamelan Widodo Laras mengaku senang karena foto kerajinan usahanya bisa direpost Lapak Ganjar. “Direpost Lapak Ganjar. Setelah itu Widodo Laras semakin terkenal dan banyak pemesanan dari berbagai daerah, sampai ke luar pulau. Sampai ke Kalimantan. Bahkan sampai ke Malaysia, ke India, ke Kanada juga. Berkat ikut Lapak Ganjar ini,” ungkap Widodo ditemui di tempat kerajinannya di Jatiteken, Jumat (11/11/2022).
Dia mengaku, usahanya makin luar biasa maju dan terus berkembang. Bahkan untuk penjualannya mengalami peningkatan lebih dari 70 persen. “Dulu mungkin satu bulan ada dua kali (pembelian), mungkin masih sedikit. Setelah ikut Lapak Ganjar semakin maju semakin banyak pesanan. Bahkan tiga hari sekali dapat pesanan,” tuturnya bangga.
Bahkan, usaha yang diberi nama Widodo Laras itu mendapatkan orderan mengerjakan pesanan dari para penerima bantuan seperangkat gamelan dari Gubernur Jateng.
“Alhamdulillah juga di program Lapak Ganjar ini, saya sudah masuk menggarap bantuan Gubernur. Banyak yang masuk ke sini. Mungkin ada 80 persen,” ujarnya bangga.
Berkembangnya usaha kerajinan gamelan usai ikut Lapak Ganjar, juga berdampak pada terbukanya lapangan kerja. Dia mengajak tetangga dan saudara untuk mengerjakan pembuatan gamelan. Total saat ini, ada tujuh orang karyawan.
“Itu sangat membantu saudara, tetangga dan orang-orang terdekat. Total karyawan saat ini baru tujuh orang,” jelasnya.
Widodo Laras Gamelan memproduksi alat kesenian Jawa dari bahan besi pencu Kuningan, kuningan, dan perunggu. Bahan dasarnya timah dan tembaga. Dia menyebutnya’gasa’. Yaitu tiga sedasa. Maksudnya, dari 10 kilo tembaga, dan 3 kilo timah dicampur jadi satu, menjadi instrumen, dan menjadi alat musik yang sempurna luar biasa serta memiliki suara yang nyaring.
Usahanya kerap menggarap pesanan gamelan Jawa. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa menggarap gamelan Bali, gamelan degung Jawa Barat, juga gamelan daerah pedalaman. Pria yang dulunya menjadi karyawan pembuat kerajinan gamelan 22 tahun ini, siap memberikan garansi fisik gamelan, juga garansi di nada, laras, dan titi laras. Dia juga memberi garansi kalau terjadi kerusakan gamelan yaitu menggantinya.
“Perbedaannya dengan perajin gamelan lain, sebenarnya semua perajin itu sama. Tapi servisnya, itu kita mau datang ke lokasi ketika servis, ketika garansi itu saya mau datang tepat waktu sesuai yang ditentukan,” imbuh dia.
Dengan demikian, menurut dia, program Lapak Ganjar sangat membantu sekali dan membuat usaha berkembang luar biasa karena pasar semakin meluas, dan semakin melebar. “Sangat membantu sekali untuk penjualan, untuk usaha. Khususnya di bidang kesenian gamelan,” pungkasnya.