Wanita Muslim Rohingya beristirahat setelah mendarat di pantai di Sabang, provinsi Aceh, Indonesia, 22 November 2023. REUTERS/Riska Munawarah Memperoleh Hak Lisensi
JAKARTA, 22 November (Reuters), semarangnews.id – Lebih dari 200 etnis Rohingya mendarat di provinsi Aceh, Indonesia, pada Selasa malam, menjadikan total kedatangan anggota minoritas Muslim Myanmar menjadi lebih dari 1.000 dalam seminggu, kata seorang pemimpin komunitas nelayan di provinsi tersebut.
Selama bulan November hingga April, ketika laut lebih tenang, banyak anggota minoritas yang teraniaya meninggalkan Myanmar dengan kapal reyot menuju Thailand, Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim.
Ketua komunitas nelayan Aceh Miftach Cut Adek mengatakan kepada Reuters bahwa kedatangan terakhir, 216 orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, “lemah dan kurang gizi”, telah tiba di dekat Sabang, di ujung utara pulau Sumatra, pada Selasa malam.
Mitra Salima Suryono, juru bicara badan pengungsi PBB di Indonesia, mengatakan tampaknya tidak ada alasan khusus atas banyaknya jumlah pengungsi Rohingya yang datang.
“Alasan mereka bermigrasi adalah untuk mencari kehidupan yang lebih aman,” katanya.
Mitra mengatakan penduduk desa Aceh telah berusaha mencegah ratusan orang Rohingya tiba di daerah Bireuen di timur laut Sumatera pada minggu lalu meskipun mereka akhirnya berhasil mendarat pada hari Minggu.
Selama bertahun-tahun, warga Rohingya telah meninggalkan Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budha. Mereka umumnya dianggap sebagai penyelundup asing dari Asia Selatan, ditolak kewarganegaraannya, dan menjadi sasaran pelecehan.
Hampir satu juta warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi di distrik perbatasan Bangladesh, Cox’s Bazar, sebagian besar setelah melarikan diri dari tindakan keras yang dipimpin militer di Myanmar pada tahun 2017.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pihaknya “tidak mempunyai kewajiban atau kapasitas untuk menampung pengungsi, apalagi memberikan solusi permanen”.
Usman Hamid, direktur kelompok hak asasi manusia Amnesty International Indonesia, menyerukan pihak berwenang untuk menerima warga Rohingya dan berbicara dengan negara tetangga, terutama Malaysia dan Thailand, tempat warga Rohingya juga sering singgah.
Laporan Stanley Widianto; Penyuntingan oleh Robert Birsel
thanks for info