JAKARTA, 15 Feb (Reuters), semarangnews.id – Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto setelah penghitungan tidak resmi menunjukkan mantan komandan pasukan khusus itu memenangkan pemilihan presiden minggu ini dalam satu putaran pemungutan suara.
“Saya sudah menyampaikannya secara langsung tadi malam,” kata presiden yang akrab disapa Jokowi itu kepada wartawan ketika ditanya apakah dia telah memberi selamat kepada Prabowo dan pasangannya.
Pasangan Prabowo adalah putra tertua Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang akan menjadi wakil presiden termuda dalam sejarah Indonesia
Prabowo, 72 tahun, mendeklarasikan “kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia” di hadapan para pendukungnya yang bergembira pada Rabu malam, setelah penghitungan suara cepat yang dilakukan oleh lembaga survei independen – yang akurat pada pemilu sebelumnya – menunjukkan bahwa ia telah memenangkan hampir 60% suara.
Pasar Indonesia menyambut baik hasil perhitungan tersebut dan mendukung janji Prabowo untuk mengikuti kebijakan Widodo di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Bursa Efek Tanah Air (.JKSE), membuka tab barunaik sebanyak 2,2%, sedangkan rupiah menguat 0,3% ke level terkuatnya dalam sebulan sebelum kembali mengupas penguatannya.
Juru bicara saingan Prabowo, mantan gubernur Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, yang tertinggal setidaknya 33 poin dalam penghitungan cepat, mengatakan mereka akan menyelidiki tuduhan “kecurangan yang sistematis dan masif”, namun belum memberikan bukti.
Saingan di posisi kedua, Anies, yang memperoleh 25% suara, mengatakan timnya akan menunggu hasil resmi dan menghormati keputusan masyarakat.
Analis independen mengatakan tidak ada tanda-tanda kecurangan pemilu yang sistematis.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pemilu ini merupakan “bukti ketangguhan dan kekuatan komitmen rakyat Indonesia terhadap proses demokrasi dan lembaga pemilu”.
Penghitungan awal yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum dengan sekitar 40% suara yang dihitung menempatkan Prabowo memimpin dengan sekitar 56%. Hasil resmi diperkirakan akan diumumkan pada 20 Maret dan, jika dikonfirmasi, presiden dan wakil presiden baru akan mulai menjabat pada bulan Oktober.
Jokowi tidak secara eksplisit mendukung kandidat mana pun, namun hari-hari menjelang pemungutan suara dirusak oleh protes terhadap dirinya.
Dia dikritik karena dugaan campur tangan politik setelah tampil bersama Prabowo secara publik, dan setelah keputusan pengadilan pada menit-menit terakhir mengubah kriteria kelayakan, sehingga memungkinkan putranya untuk bergabung sebagai kandidat utama.
Jokowi dan sekutunya membantah dia ikut campur.
Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan upaya Jokowi untuk memposisikan perekonomian G20 yang kaya sumber daya sebagai pusat kendaraan listrik, memperluas infrastruktur besar-besaran dan bantuan sosial, serta menciptakan jutaan lapangan kerja.
Prabowo telah lama dirundung tuduhan pelanggaran masa lalu, termasuk keterlibatannya dalam penculikan aktivis mahasiswa pada tahun 1998 dan pelanggaran hak asasi manusia di Papua dan Timor Timur.
Tuduhan tersebut tidak terbukti, dan dia selalu menyangkal bertanggung jawab.
Selama kampanyenya, ia mengubah citranya dari seorang nasionalis pemarah dan garis keras militer menjadi sosok kakek yang suka diemong dan penyayang kucing, sehingga menarik banyak pengikut muda di media sosial di negara di mana lebih dari separuh dari hampir 205 juta pemilih berada di bawah pemerintahan. 40.
Namun, ketika para pendukungnya merayakan kemenangan besar Prabowo pada upaya ketiganya, reaksi masyarakat Indonesia berkisar dari hati-hati hingga kecewa.
#RIP DEMOKRASI menjadi salah satu trending topik di media sosial platform X di negara Asia Tenggara.
Dalam sebuah opini bertajuk “Akhirnya Menang”, The Jakarta Post mencatat perkiraan kemenangan Prabowo terjadi menyusul kemarahan publik atas dugaan perilaku tidak pantas yang dilakukan Jokowi dalam pemilu.
“Langkah selanjutnya yang harus diambil oleh Prabowo…adalah membuktikan bahwa para pengkritiknya salah, bahwa alih-alih menjadi politisi anti-demokrasi, ia bisa menjadi pembangun konsensus dan pemimpin yang penuh kasih sayang dengan karakter yang stabil,” kata surat kabar itu.
Laporan oleh Fransiska Nangoy, Kate Lamb, Gayatri Suroyo, Stanley Widianto; Ditulis oleh Kanupriya Kapoor, Ed Davies; Penyuntingan oleh Bernadette Baum dan Raju Gopalakrishnan