Rektor Universitas Muhamadiyah Semarang, Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd, saat memberikan materi kepada peserta seminar pendidikan MKKS SMP, Semarang 28/11/2024. (Selly).
SEMARANG, semarangnews.id – Sebagai upaya menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga mampu menghasilkan manusia Indonesia yang seutuhnya, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Semarang menggelar seminar bertema “Format Pendidikan yang Ideal untuk Mewujudkan Manusia Indonesia Seutuhnya”.
Seminar ini berlangsung di Aula SMPN 5 Kota Semarang dengan dihadiri oleh 250 peserta, yang terdiri dari kepala sekolah dan guru perwakilan SMP se-Kota Semarang, Kamis (28/11/2024).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyusun format pendidikan yang dapat mendukung terciptanya peserta didik yang cerdas secara akademik, berkarakter kuat, memiliki etika yang baik, dan mampu berkontribusi di masyarakat.
Acara dimulai pukul 07.30 WIB dengan registrasi peserta, diikuti pembukaan resmi oleh perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Ketua MKKS SMP Kota Semarang, Drs. Slamet, M.Pd., menyampaikan sejumlah poin yang melatarbelakangi diadakannya seminar tersebut, diantaranya persoalan-persoalan yang dihadapi para guru dalam proses pengajaran.
“Pada pendampingan pembentukan karakter anak, guru sering kali setengah hati, kenapa, karena di satu sisi kita ingin menanamkan karakter anak yang baik, tapi di sisi lain guru dihantui dengan sanksi,” ungkapnya.
“Bahkan seringkali masalah yang terjadi di sekolah langsung ditutup dengan pola-pola tertentu sehingga guru seringkali menjadi yang disalahkan,” imbuh Slamet.
Karenanya dengan seminar tersebut Slamet menginginkan persoalan-persoalan tersebut dapat segera teratasi.
“Maka hari ini kita berfokus berkegiatan orientasi supaya masalah yang dihadapi dilapangan sebagai praktisi pendidikan, ini kita coba diskusikan dengan pengamat pendidikan, kaum akademisi, dan perwakilan dari dewan pendidikan bahkan dari PGRI juga kita undang agar dapat memberikan solusi bersama, memberikan suatu inspirasi yang bisa menjadi rekomendasi bagi dunia pendidikan Indonesia di masa depan,” pungkasnya.
Acara pembukaan juga diselingi dengan pemberian bantuan sosial kepada tiga panti asuhan, yaitu Panti Asuhan Darut Taufiq, Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Semarang, dan Panti Asuhan Al-Ikhsaniyah Kalipancur, sebagai wujud kepedulian sosial dari MKKS SMP Kota Semarang.
Sesi seminar dimulai pukul 09.15 WIB dengan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Rektor Universitas Muhamadiyah Semarang, Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd., dan pengamat pendidikan Dr. Ngasbun Egar, M.Pd.
Sesi ini diikuti dengan diskusi interaktif yang memberi ruang bagi para peserta untuk bertanya dan berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan pendidikan di sekolah masing-masing.
Salah seorang peserta seminar, Muslimin S.Ag, yang juga Kepala SMPN 22 Gunungpati Kota Semarang mengungkapkan, manfaat besar yang dirasakannya dari kegiatan tersebut.
“Saya kira ini acara yang sangat positif dimana MKKS mengadakan kegiatan seminar untuk memotivasi semangat para guru menumbuhkan kecintaan guru akan profesi yang dijalani, apalagi ini ada pergantian menteri kemungkinan ada perubahan kebijakan terkait dengan kurikulum maupun di dunia pendidikan secara umum,” ujarnya.
Selain itu ia menyampaikan permasalahan yang harus mendapatkan perhatian khusus diantaranya soal status guru.
“Kejelasan perlindungan secara hukum agar guru lebih tenang mengajar, seperti contoh kriminalisasi terhadap sejumlah rekan guru yang belakangan terjadi. Yang kedua penyatuan semangat bagaimana cara mengelola anak supaya lebih baik lagi sehingg anak-anak kedepan tidak lagi mengikuti kegiatan yang kurang bermanfaat,” ungkap Muslimin.
Selain itu Muslimin juga berharap akan ada ide-ide baru dan semangat baru dalam menyongsong kurikulum di 2025 mendatang.
Acara yang berlangsung hingga pukul 12.00 WIB ini ditutup dengan pembacaan rumusan hasil seminar oleh tim perumus. Rumusan tersebut berisi rekomendasi praktis yang dapat diterapkan oleh sekolah dalam mewujudkan format pendidikan ideal di Kota Semarang.
Seminar ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menjadi pijakan penting dalam memformulasikan strategi pendidikan yang lebih relevan dan berorientasi pada pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.