Fariz RM saat membawakan Barcelona di akhir konser Sakura Intimate Night 45'th of Musical Dedication, Semarang 21/6/2024. (Selly).
SEMARANG, semarangnews.id – Jumat malam (21/6/2024) ratusan pengunjung Borsumy Heritage Semarang, berdecak kagum oleh penampilan musisi legendaris tanah air Fariz RM dalam konser, Sakura Intimate Night, 45’th of Musical Dedication.
Tak kurang dari lima lagu dibawakan Fariz RM dengan sangat baik, di usianya yang telah menginjak 65 tahun tersebut. Terbukti, permainan keyboard listrik ciri khas Fariz RM seakan menghipnotis penonton untuk mengikuti alunan musik pop progressive dari era 80 an yang tak lekang oleh waktu.
Seperti Laksmi (58th), salah seorang penggemar Fariz RM yang tergabung dalam Komunitas Fanstastic Faris RM (KFFRM), sejak awal penampilan Fariz tubuhnya terus bergoyang menikmati alunan musik dari atas balkon Borsumy. Mulutnya pun tak henti-henti melafalkan lirik lagu ciptaan Fariz RM yang begitu familiar di telinganya.
“Ketika itu, aku masih kelas 6 SD dan aku mengenal Fariz RM dari kakaku yang nomor lima, ketika itu yang booming lagu Sakura tahun 80 an,” ucapnya saat konser Fariz RM berlangsung.
Bagi wanita asal Semarang yang kini tinggal di Salatiga, Fariz RM kala itu sukses memberi warna baru di dunia musik Indonesia.
“Musik om Fariz itu begitu lain dari pada yang lain, dia berani tampil beda. Ketika itu tahu ya, lagunya kan lagu-lagu Iis Sugianto yang begitu katakanlah manis-manis gitu ya, om Fariz bener-bener mendobrak membawa warna baru musik Indonesia,” ungkap Laksmi bersemangat.
Tak hanya itu, kecintaan Laksmi dengan Fariz RM ia buktikan pula dengan selalu menghadiri konser Fariz RM bersama dengan para anggota KFFRM lainnya.
Dan Laksmi juga mengaku ia telah menularkan ‘virus’ Fariz RM kepada keluarganya.
“Anaku sudah ta kenai virus, ta transferi virus, suamiku juga sudah ta kenali virus Fariz RM,” pungkasnya.
Tak terasa, kemeriahan konser tiba dipenghujung akhir dengan single Barcelona sebagai puncaknya. Dan lagi-lagi applause penonton riuh menyambut penampilan Fariz.
Sementara itu, terkait dedikasi musiknya selama 45 tahun, Fariz RM memberikan kesempatan khusus untuk berbincang dengan kami.
“Kenapa saya memilih dedikasi musikal, sebetulnya di musik saya tidak hanya mencipta dan membuat lagu aja gitu, tapi ada hal lain dari musik yang bisa bermanfaat bagi kemaslahatan umat,” ujarnya.
“Saya sekarang aktif menjabat duta kemanusiaan untuk kanker, penyandang disabilitas cacat mental, untuk mereka yang tidak mampu. Itupun juga datang dari musik, dan faktanya saya telah menjabat sejak Januari lalu,” imbuhnya.
Dengan segala dinamika kehidupan musisi yang dialaminya, Fariz RM hingga kini tetap mampu bertahan di tengah ‘kejamnya’ industri musik Indonesia.
“Pengaruhnya kok besar sekali ya, antara ketika industri musik masih eksklusif dan ketika industri musik tidak lagi eksklusif, semuanya sudah dikuasai gadget dan gadget itu menghilangkan respect ya. Artinya kalau dulu kita mau dengerin musik kita mesti beli, kita mau nonton konser kita mesti dateng, sekarang gak semua serba gadget,” jelas Fariz.
Menurutnya, saat ini terbuka banyak kesempatan musisi baru untuk menunjukan beragam karya mereka, namun di sisi lain ia juga menyayangkan minimnya kreatifitas yang dihasilkan.
“Terus terang saya harus katakan dari sisi kreatifitas yang sekarang miskin. Dulu kita sebut sepuluh orang aja, Ebiet G Ade, Vina Panduwinata, Fariz, ini gak ada yang sama, tapi sekarang boleh dibilang semuanya semodel,” pungkasnya.
Fariz mengatakan jika dahulu dalam sebulan industri musik Indonesia menghasilkan 500 judul dari berbagai genre, namun sekarang ribuan judul dihasilkan dalam sehari.
“Sekarang satu banding sepuluh ribu, satu hari, menyeramkan. Jadi artinya sulit bagi anak-anak sekarang untuk menancapkan cakar seperti kita,” tegasnya.
Penampilan Fariz RM di Borsumy Heritage tentunya disambut baik oleh pihak manajemen karena ini jadi bukti bahwa Borsumy Heritage mampu menghadirkan musisi papan atas Indonesia di kota Semarang yang secara tak langsung akan meningkatkan geliat pariwisata.
“Sebenarnya om Fariz itu kan salah satu legend ya di dunia permusikan dan entertainment. Dengan datangnya Om Fariz para penikmat-penikmat musik yang dulu itu bisa dateng lagi nikmatin musiknya, jadi kita ingin membangkitkan lagi penikmat-penikmat musik tempo dulu,” lugas Ade Kusuma, public relations Borsumy Heritage.
“Borsumy kan mengusung one stop entertainment, jadi selain resto garden saat ini, nantinya kita juga akan ada mini broadway, akan ada fine dining dan sebagainya, jadi dunia wisata dan hiburan di Semarang bakal lebih rame lagi,” tutupnya.