SURAKARTA, semarangnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak masalah dengan keputusan Wali Kota Surakarta dan Salatiga yang menunda pembelian mobil listrik sebagai operasional mobil dinas tahun depan.
Menurutnya, persoalan anggaran itu kebijakan daerah masing-masing untuk menentukan. Jika dihapus, Ganjar yakin anggaran tersebut masih dapat diprioritaskan untuk lainnya.
“Ya kalau masih ada prioritas lain ya nggakpapa,” kata Ganjar usai melepas ekspor UMKM Solo ke Prancis di Solo Techno Park, Rabu (9/11/2022).
Ganjar yang saat itu didampingi Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, pembelian mobil listrik itu bisa disesuaikan kondisi anggaran suatu daerah.
“Tergantung kondisinya. Kalau memang itu ada ya disiapin,” tegasnya.
Ganjar sendiri mendukung penggunaan mobil listrik digunakan sebagai operasional mobil dinas. Tentu saja itu bisa dilakukan jika anggarannya tersedia. “Kalau ada, kalau saya sih setuju,” ujarnya.
Saat ini, di Jawa Tengah baru Pemkot Surakarta dan Salatiga yang memutuskan tak membeli mobil listrik tahun depan. Ganjar menyebut belum ada daerah lain yang mengikuti.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menghapus rencana anggaran anggaran pengadaan mobil listrik di tahun 2023 mendatang.
Dengan alasan yang hampir sama, pemerintah Kota Salatiga juga belum berencana membeli mobil listrik sebagai operasional mobil dinas. Penyebabnya, belum ada anggaran yang mencukupi untuk belanja mobil listrik tersebut.