SEMARANG, semarangnews.id – Di tengah musim kemarau ekstrem berkepanjangan yang terjadi saat ini, kelompok tani Restu Bumi di kelurahan Polaman kecamatan Mijen kota Semarang, bersama Perempuan Tani HKTI Jawa Tengah, berhasil melakukan panen padi dari benih varietas unggul M70D, Rabu (27/9/2023), yang merupakan hasil bantuan HKTI.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian kota Semarang, diperoleh sekitar 5,7 ton gabah per hektar dalam panen tersebut.
Bayu Nurcahyo, salah seorang penyuluh pertanian mengatakan meski dengan kondisi keterbatasan air, hasil produksi yang diperoleh pada panen kali ini masih cukup baik hanya sedikit berada di bawah angka rata-rata, yaitu 6 ton per hektar lahan.
“Hasilnya sudah cukup baik mengingat padinya sangat kekurangan air. Akibat musim kering ini pasokan air ke lahan juga digilir 15 hari baru mendapat giliran suplai air, itupun dari kelompok tani menggunakan pompa untuk mengairi lahan sawah secara bergantian,” jelasnya.
Bayu menambahkan pihaknya telah berupaya membantu sejumlah kelompok tani di wilayah tersebut, dengan memberikan fasilitas pompa air bermesin diesel yang berfungsi memompa air dari sungai atau sumber air untuk kemudian disalurkan melalui irigasi ke lahan-lahan persawahan.
“Dari Dinas Pertanian telah memberikan bantuan pompa, namun karena jumlahnya cukup terbatas maka belum bisa optimal. Selain itu dari Dinas Pertanian juga telah berkoordinasi dengan Dinas PU untuk meminta bantuan perbaikan saluran irigasi baik itu yang tersier maupun sekunder,” ungkap Bayu.
Hal senada juga diungkapkan Camat Mijen Didik Dwi Hartono yang turut hadir dalam kegiatan panen tersebut. Didik mengatakan jika kendala terbesar yang dihadapi saat ini adalah soal ketiadaan air.
“Ini karena musim kemarau debit air dari atas kurang, jadi produksinya otomatis berkurang. Namun saya tetap memotivasi teman-teman dari kelompok tani ini agar lebih semangat lagi dalam menekuni bidang pertanian ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Tengah, Nur Faisah mengungkapkan rasa syukurnya, karena meski dilanda kekeringan, para petani masih dapat menikmati hasil panen dari kerja keras mereka yang selama ini telah merawat padi-padi tersebut.
“Dengan kondisi kemarau kaya begini ya, bagi saya Alhamdullilah masih bisa panen karena hasilnya dapat membantu petani di wilayah Polaman ini dan mereka bekerja sudah sangat baik,” ungkap Faisah.
Rencananya setelah panen kali ini, Faisah akan melakukan evaluasi bersama untuk menentukan potensi apa berikutnya yang dapat disalurkan oleh HKTI kepada para petani.
Terkait naiknya harga beras akibat minimnya produksi akibat kemarau berkepanjangan, Faisah berharap pemerintah mampu memberikan jalan keluar terbaik bagi petani dan masyarakat.
“Harga beras saat ini memang sedang melonjak ya, banyak petani mengeluh, masyarakat juga begitu. Dan kami dari HKTI berharap untuk solusi ke depannya pemerintah dapat segera membentu mengatasi hal tersebut agar semuanya kembali normal,” tutup Faisah.
Pada kesempatan tersebut Perempuan Tani HKTI Jateng juga memberikan bantuan berupa paket sembako kepada sejumlah petani di kelurahan Polaman.
Baca sebelumnya: Perempuan Tani HKTI Jateng Beri Bantuan Benih Padi M70D Untuk Petani di Polaman Semarang