Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden AS Joe Biden, Srettha Thavisin, Perdana Menteri Thailand, Perdana Menteri Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal,... Memperoleh Hak Lisensi
BEIJING, 17 November (Reuters), semarangnews.id – Tiongkok berharap Fiji akan terus memberikan dukungan ‘tegas’ terhadap negaranya mengenai isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan inti dan kekhawatiran utama Tiongkok, media pemerintah Tiongkok mengutip ucapan Presiden Xi Jinping kepada Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka.
Xi mengatakan kepada Rabuka bahwa Tiongkok akan terus mendukung Fiji dalam menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan integritas wilayahnya, kata televisi pemerintah Tiongkok.
Kedua pemimpin bertemu di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco pada hari Kamis, di mana Xi mengatakan kepada pemimpin Fiji tersebut bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan negara kepulauan Pasifik tersebut untuk memperkuat rasa saling percaya politik dan memperluas kerja sama praktis.
Tiongkok mendukung Fiji dalam memilih jalur pembangunannya sendiri secara mandiri dan mencapai pembangunan serta revitalisasi nasional, kata Xi.
Pemimpin Tiongkok tersebut mengatakan Tiongkok bersedia untuk meningkatkan kerja sama di bidang infrastruktur, pertanian, kehutanan dan perikanan, energi baru, dan bidang lainnya untuk membantu pembangunan ekonomi dan sosial Fiji.
Tiongkok juga bersedia meningkatkan impor Fiji, mendukung investasi komersial ke Fiji dan mendorong lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi Fiji.
Kebijakan Tiongkok terhadap negara-negara Kepulauan Pasifik sepenuhnya menghormati kedaulatan dan kemerdekaan negara-negara tersebut tanpa melampirkan persyaratan politik atau janji kosong, tambah Xi, dengan mengatakan bahwa Tiongkok mengembangkan hubungan dengan negara-negara tersebut tanpa “motif egois”.
Tiongkok telah mendorong peningkatan keamanan dan hubungan perdagangan dengan negara-negara Kepulauan Pasifik, dengan menandatangani pakta kepolisian dengan Kepulauan Solomon pada bulan Juli dan meningkatkan kekhawatiran bagi Amerika Serikat.
Rabuka mengatakan Kepulauan Pasifik harus menjadi “zona perdamaian” dan ia berharap persaingan antara Tiongkok dan AS di wilayah tersebut tidak berubah menjadi konflik militer.
Pelaporan oleh Liz Lee dan ruang berita Beijing; Penyuntingan oleh Christopher Cushing dan Stephen Coates