SEMARANG, semarangnews – Rotary Club of Semarang Bimasena, Rotary Club of Semarang Bojong dan Rotary Club of Arjuna, Minggu pagi (27/10/2024) menggelar kegiatan Pasar Pangan Rotary 2024 dalam rangka memperingati Hari Pangan Nasional yang jatuh pada 16 Oktober 2024 lalu.
Kegiatan tersebut bertujuan sebagai upaya membangun gerakan swadaya pangan dan kesadaran mengkonsumsi pangan sehat.
Kegiatan hasil kolaborasi PATPI (Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia), SMK Theresiana, Svarna Loka Indonesia dan Pasar Sehati ini, diadakan di lapangan basket SMK Theresiana, jalan Gajahmada No. 9 Kota Semarang, yang diikuti tak kurang dari 23 produsen produk pangan sehat dari sejumlah Universitas, UMKM dan perorangan.
Ketua Panitia Pasar Pangan Rotary 2024, Linggayani Soentoro dari Rotary Club of Semarang Bimasena menyatakan harapannya bahwa pangan sehat adalah hak setiap warga masyarakat.
“Titik temu ini perlu dihadirkan supaya bisa menjembatani isu pangan di masyarakat. Saya merasa miris, kasus diabetes meningkat tajam akhir-akhir ini, belum lagi isu tentang pencegahan stunting dan bagi-bagi makanan bergizi di sekolah-sekolah,” ujarnya.
“Kami juga berkolaborasi dengan komunitas-komunitas, seperti Svarna Loka Indonesia dan Pasar Sehati, yang sudah sering menggagas kegiatan tentang isu pangan sehat. Masyarakat perlu paham bagaimana mitigasi dan adaptasi tentang pangan sehat bisa dilakukan bersama dengan komunitas masyarakat, pemangku kebijakan dan para akademisi,” imbuh Lingga begitu sapaan akrabnya.
Kegiatan yang banyak menarik perhatian warga tersebut ternyata cukup memberikan efek kesadaran akan pentingnya memproduksi, mengolah dan mengkonsumi bahan pangan yang sehat demi keberlanjutan kehidupan manusia yang lebih baik lagi.
Dan hal tersebut dibenarkan oleh District Governor Elect, Dyah Anggraeni yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
“Ya ini kan bagian dari upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas gizi di tiap-tiap individu khususnya anak-anak dan ibu hamil, untuk mencegah dan menghindari stunting misalnya. Sehingga stunting ini akan teratasi ya, kalau semuanya punya kesadaran akan pentingnya mengolah dan mengkonsumsi pangan sehat,” pungkas Dyah.
Lebih jauh, dokter serta pemilik CITO Laboratorium ini berharap akan lebih banyak sosialisasi kepada masyarakat soal ketahanan pangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan sehat.
“Jadi memang harus sering disosialisasikan gitu ya, bagaimana kita memilih makanan sehat kemudian mengolah, dan bagaimana istilahnya tidak dibuang-buang dan itu sudah dipersiapkan sejak awal supaya habis dikonsumsi sehingga misalnya nanti ada sisa-sisa bisa diolah kembali,” jelasnya.
Sementara itu Lili Santoso dari Rotary Club of Semarang Bodjong mengungkapkan dengan makanan sehat setidaknya tubuh akan terhindar dari berbagai potensi penyakit.
“Jadi konsep kita itu, dengan makanan sehat, otomatis tubuh kita kan kuat. Imun kita meningkat jadi menghindari segala macam penyakit,” imbuh Lili.
Terkait limbah dan pemborosan bahan pangan dan makanan, dalam kegiatan tersebut Rotary menggandeng Svarna Loka Indonesia yang memang secara khusus menangani hal tersebut.
Dan kali ini, selain membagikan sayuran gratis, Svarna Loka juga membagikan roti gratis kepada para pengunjung sebagai bentuk pencegahan food waste.
“Kita juga membagikan surplus dari produsen bakery yang sudah bekerjasama dengan kita, contohnya hari ini kita bagikan roti dari Love Bun, kami ambil hampir setiap hari, biasanya kami bagikan ke panti-panti seperti oanti wreda, panti ODGJ, yayasan kemanusiaan kita bagikan,” ujar Laretna, sekretaris Svarna Loka Indonesia.
Inet begitu panggilan akrab Laretna, menyampaikan, jika aksi membagikan roti-roti tersebut merupakan bagian dari upaya mereka dalam kampanye stop boros pangan.
“Dibayangkan saja jika roti-roti ini yang satu hari tidak terjual, oleh produsen akan dihancurkan dan dibuang begitu saja. Artinya banyak sekali sumber daya yang kita buang juga,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, ada pula kelompok mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pangan dari sejumlah Universitas di Semarang yang menampilkan karya terkait pengolahan bahan pangan yang sehat.
“Kami disini memperkenalkan produk hidrolisat protein ikan, dimana ini merupakan protein tinggi yang sudah melalui proses hidrolisis dan pengeringan, dan bisa diaplikasikan di beberapa produk makanan,” ujar Alfiah mahasiswi Fakultas Perikanan dan Kelautan UNDIP.
Produk olahan yang disajikan oleh Alfiah dan kelelompoknya antara lain fish bar dengan penambahan hidrolisat protein ikan sebanyak 8 persen, cheese sticks, corn flake yang semuanya diberikan penambahan hidrolisat protein ikan dengan tujuan untuk lebih menyehatkan.
Tak hanya menyajikan beragam produk bahan pangan dan makanan sehat, dalam kegiatan tersebut Rotary juga menjual paket sembako murah yang sangat terjangkau bagi warga, serta bazar barang bekas layak pakai yang juga tak kalah menarik.
Dan tak ketinggalan ada pula talkshow seputar diabetes dengan pembicara Dekan Teknologi Pangan UNIKA Laksmi Hartajani dan Antonius Yulianto dari produsen gula Stevia, serta yang juga tak kalah menarik, talkshow perjalanan pangan sehat seputar pangan pembebas stunting dan penyelamatan pangan kita oleh narasumber Yanti M Sakoer, Ketua PPJI (Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia) DPC kota Semarang.