SEMARANG, semarangnews.id – Ketua BPD Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) Kota Semarang, Aris Saprudin, menilai sektor usaha food and beverage (F&B) masih menjadi salah satu bidang yang mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan dalam acara pelantikan pengurus BPD Hipka Kota Semarang yang digelar Sabtu siang di Wisma Perjuangan, Kota Semarang.
Menurut Aris, sektor F&B memiliki potensi besar untuk terus berkembang, khususnya di kalangan pelaku UMKM yang tergabung dalam Hipka.
“Jadi sektor usaha yang saat ini sedang tumbuh baik di kota Semarang adalah industri kreatifnya, salah satunya F&B,” ujar Aris.
Mengawali posisinya sebagai Ketua BPD Hipka kota Semarang yang baru, ia berencana untuk selalu mencari data, memperbaruinya serta membagikan data-data tersebut kepada para anggota Hipka.
“Kita akan selalu mencari data, peluang-peluang yang bagus di tahun ini, nanti kita share kita diskusikan ke teman-teman Hipka secara rutin,” ungkapnya.
“Ya jujur 2024-2025 daya beli kan ada penurunan, bahkan kelas menengah itu turun sampai kurang lebih 10 persen ya. Itu terasa banget. Tapi bagi UMKM sudah teruji. Usaha di bidang makanan dan minuman terbukti dapat bertahan, bahkan tumbuh, di tengah tantangan ekonomi global maupun domestik,” imbuhnya.
BPD Hipka Kota Semarang, yang baru pertama kali dibentuk tersebut berencana membangun fondasi awal untuk memperkuat semangat para calon pengusaha muda.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah mendirikan sekolah bisnis bagi mereka yang serius ingin berwirausaha.
“Ini akan menjadi wadah pendidikan sekaligus pelatihan untuk menciptakan pengusaha baru yang kompeten,” tambah Aris.
Senada dengan itu, Sekretaris BPD Hipka Kota Semarang Siti Nur Maleekha menegaskan pentingnya memperkuat akar usaha.
“Kita ini adalah naungan dari alumni HMI nya yang berkecimpung di dunia usaha. Nah karena ini baru tentu kita membutuhkan akar yang kuat,” ungkap Maleekha.
Ia mengatakan akan menciptakan regenerasi di dalam Hipka Kota Semarang.
“Kami memang akan lebih fokus kepada pembentukan karakter di jiwa pengusaha di dalam internal adik-adik HMI, karena merekalah yang akan menjadi cikal bakal kami berikutnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua BPW Hipka Jawa Tengah, Asrar, yang turut hadir, menyampaikan upaya pihaknya dalam mensinergikan anggota Hipka di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Kami ingin roda perekonomian di tiap daerah terus berputar, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Asrar menambahkan, UMKM telah terbukti bertahan di tengah berbagai krisis, seperti krisis moneter dan pandemi.
“Kita menganggap bahwa awal tahun 2025 sedang memasuki fase yang kurang baik. Maka seperti yang tadi disampaikan Ketua Dewan Usaha BPP Hipka kegiatan usaha yang cukup bagus adalah F&B ditambah usaha jasa,” ungkapnya.
Terlebih saat ini sejumlah proyek infrastruktur untuk sementara waktu dihentikan sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo.
“Apalagi bidang konstruksi sedang betul-betul dikurangi dan saat ini justru arahnya lebih kepada bidang ketahanan pangan. Ya intinya kita mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat,” jelas Asrar.
Menurut Asrar, kebanyakan pengusaha yang tergabung dalam Hipka merupakan pengusaha UMKM, sehingga baginya tidak terlalu berdampak pada situasi ekonomi saat ini.
“UMKM telah terbukti bertahan di tengah berbagai krisis, seperti krisis moneter dan pandemi covid beberapa waktu lalu,” imbuhnya.
Selain pelantikan pengurus, acara tersebut juga diramaikan dengan talkshow bisnis yang membahas bagaimana produk lokal UMKM mampu menembus pasar global. Forum ini diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi bagi pelaku usaha untuk terus berkembang dan bersaing di pasar internasional.
Turut hadir sejumlah pembicara yang begitu luar biasa dalam kegiatan tersebut antara lain Sandiaga Uno, Ridwan Hisjam, Fanny Rifqi El Fuad, dan Habib Krisna Wijaya.