Wakil Perdana Menteri Mariano Assanami Sabino, selaku Minister of Rural Development and Community Housing, dan Retno Wijayanti CEO CV Indo Nafaz Group. (Foto: Istimewa).
TIMOR LESTE, semarangnews.id – Timor Leste kini semakin serius dalam menangani masalah gizi buruk dan stunting yang mengancam masa depan generasi muda.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan CV Indo Nafaz Group, perusahaan yang dipimpin Retno Wijayanti, untuk mengembangkan industri pengolahan daun kelor atau Moringa Oleifera.
Bertempat di Palacio do Governo, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan antara Wakil Perdana Menteri Mariano Assanami Sabino, selaku Minister of Rural Development and Community Housing, dan Retno Wijayanti sebagai CEO CV Indo Nafaz Group, Kamis (6/2/2025).
Kesepakatan ini menandai langkah besar bagi Timor Leste dalam mengadopsi sistem pengolahan daun kelor dengan standar internasional guna meningkatkan kesehatan masyarakatnya.
Daun Kelor: Superfood Kaya Nutrisi untuk Masa Depan Lebih Sehat
Dikenal sebagai Marungi di Timor Leste, daun kelor memiliki kandungan gizi luar biasa, seperti protein, zat besi, kalsium, vitamin A, dan antioksidan tinggi, yang sangat efektif untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Dalam kerja sama ini, CV Indo Nafaz Group tidak hanya akan membangun industri pengolahan kelor, tetapi juga akan memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara konsumsi yang tepat agar nutrisinya tetap terjaga.
“Pengolahan Marungi harus dilakukan dengan benar agar kandungan gizinya tidak hilang. Kami juga akan melatih masyarakat lokal tentang pemasaran dan bisnis berbasis kelor, sehingga mereka dapat mandiri secara ekonomi,” ujar Retno.
Dukungan penuh dari pemerintah Timor Leste pun terlihat dari pernyataan Menteri Assanami yang menyambut baik kerja sama ini.
“Kami sangat antusias dan akan mendukung serta memfasilitasi program ini. Ini adalah langkah penting untuk menanggulangi stunting sekaligus meningkatkan ekonomi desa dan industri lokal,” tegasnya.
Pilot Project di Suai: Membangun Ekosistem Ekonomi Berbasis Kelor
Sebagai tahap awal, proyek industri kelor akan dimulai di District Suai, bekerja sama dengan Camara De Comercio Industria (CCI) Covalima, Suai sebuah asosiasi pengusaha di Timor Leste. Keberadaan industri pengolahan kelor ini diharapkan tidak hanya membantu mengatasi masalah gizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Selain itu, Retno Wijayanti yang juga merupakan anggota Rotary International District 3420, telah menggandeng Rotary Club di Dili untuk ikut serta dalam proyek ini. Langkah ini sejalan dengan fokus Rotary di bidang kesehatan ibu dan anak, pencegahan penyakit, serta pemberdayaan ekonomi desa.
Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas internasional, industri kelor di Timor Leste diharapkan mampu menjadi solusi berkelanjutan dalam upaya mengatasi stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.