SEMARANG, semarangnews.id – Menjelang arus mudik Lebaran 1446 H/2025, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang menggelar Airport Coordination Meeting pada Selasa (18/3/2025) di Airport Convention Center.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan operasional bandara, keamanan, dan kenyamanan penumpang selama periode mudik.
General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, menyatakan bahwa koordinasi ini merupakan bagian dari upaya memberikan pelayanan optimal bagi para pengguna transportasi udara.
“Rangkaian kegiatan ini menjadi bentuk komitmen kami untuk memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai aspek kesiapan bandara, termasuk pembentukan Posko Angkutan Udara Lebaran yang akan beroperasi selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Posko ini akan berfungsi untuk memantau pergerakan pesawat, penumpang, dan kargo, serta memastikan operasional bandara berjalan lancar.
Selain itu, dilakukan pemetaan potensi gangguan keselamatan penerbangan, seperti ancaman bird strike, bahaya balon udara dan drone di sekitar bandara, potensi runway incursion, serta mitigasi banjir. Fajar menegaskan bahwa tanggul sepanjang 700 meter telah dibangun di ujung runway 13 untuk mencegah banjir, sehingga operasional penerbangan tetap berjalan aman meskipun curah hujan tinggi.
Berdasarkan analisis lalu lintas penerbangan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 14.652 orang. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi pada Minggu, 6 April 2025, dengan jumlah penumpang sekitar 13.161 orang. Seluruh pihak terkait telah menyiapkan langkah antisipatif guna mengelola lonjakan penumpang tersebut.
Sebagai bagian dari kegiatan, PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang juga menyerahkan Bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp 156,2 juta. Bantuan ini diberikan dalam bentuk perlengkapan aula sekolah untuk SMK Penerbangan Aqasa Bhakti sebesar Rp 100 juta, serta 289 paket sembako Ramadan senilai Rp 56,2 juta.
Melalui koordinasi ini, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa transportasi udara.